Blusukan ke Kalsel, Mentan Ajak Pakai Varietas Hibrida

Blusukan ke Kalsel, Mentan Ajak Pakai Varietas Hibrida

Muhammad Risanta - detikFinance
Senin, 31 Agu 2020 19:43 WIB
Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Foto: Dok. Kementan
Barito Kuala -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kunjungan kerja meninjau kegiatan Optimalisasi Lahan dan panen padi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tepatnya di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Senin (31/08).

Dari optimalisasi lahan diharapkan Kalsel dapat menjadi bagian lumbung pangan nasional. Sejalan dengan itu Mentan berharap dukungan pengolahan lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi.

"Varietas yang digunakan masih banyak yang lokal, tidak sebanyak menggunakan varietas hibrida. Kita ingin tahu pergantian musim berikutnya dengan varietas unggul, satu hektar bisa 5 sampai 7 ton, dicoba di sini ya" tegas Mentan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian salah satunya dengan optimasi lahan rawa. Melalui program optimasi lahan rawa diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan produktivitas yang akan berkontribusi pada ketersediaan stok pangan nasional.

Dengan perbaikan sistem tata kelola air, rehabilitasi irigasi, serta peningkatan kualitas kesuburan lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.

ADVERTISEMENT

"Kalsel potensial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. (Laporan dari) Gubernur sudah over stock, sudah memiliki setengah dari yang ada sekarang. Kita coba melakukan optimalisai di wilayah yang masih memungkinkan dikembangkan di Kalsel ini. Tinggal water management harus ditingkatkan, jalan tani, semuanya kita atur untuk penanaman," papar Mentan.

Sebagai informasi, pada 2019 Kalimantan Selatan mengalokasikan kegiatan optimasi Lahan rawa seluas 120.000 hektare (Ha) di 9 Kabupaten, termasuk Kabupaten Barito Kuala seluas 28.052 Ha dan Kabupaten Banjar seluas 59.834. Tahun 2020 kembali di alokasikan seluas 9.000 Ha di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Selatan.

Sedangkan Kabupaten Barito Kuala mengalokasikan pelaksanaan perbaikan infrastruktur optimasi lahan rawa untuk lahan seluas 8.750 Hektar pada Tahun Anggaran 2020 atau konstruksi fisik di kabupaten tersebut pada harus berjalan dengan baik, agar indeks pertanaman dapat meningkat sehingga produksi dan pendapatan petani pun meningkat.

Alokasi bantuan kegiatan yang dikucurkan untuk provinsi Kalimantan Selatan, sebesar Rp 91 miliar baik dari kegiatan sektor prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sedangkan untuk kabupaten Barito Kuala sendiri Kementan mengucurkan bantuan kegiatan sebesar Rp 43 miliar.




(hns/hns)

Hide Ads