Paparkan Ekonomi Provinsi, Jokowi: Hanya Papua-Papua Barat yang Positif

Paparkan Ekonomi Provinsi, Jokowi: Hanya Papua-Papua Barat yang Positif

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 01 Sep 2020 12:54 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada gubernur mengenai pengendalian pandemi virus Corona dan pemulihan ekonomi.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 menjadi sangat penting bagi Indonesia. Jika ekonomi minus lagi maka Indonesia resmi berstatus resesi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi nasional tentunya juga bergantung pada kinerja ekonomi di daerah. Pada kuartal II-2020 saat ekonomi RI terkontraksi -5,32% memang hampir semua ekonomi di provinsi negatif.

"Ini provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua, 4,25%, Papua barat 0,25%, yang positif hanya Papua dan Papua Barat," ujarnya saat ratas dengan para gubernur secara virtual, Selasa (1/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga menjabarkan deretan provinsi yang ekonominya terkontraksi paling dalam. Pertama Bali ekonominya -10,98%, Jakarta -8,82% dan Yogyakarta -6,74%.

"Bali -10,98% karena ini memang turis, wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali. Sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam dan DKI Jakarta -8,82 persen dan DIY -6,74%. Yang lain-lain berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," terangnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, dia berpesan kepada para gubernur untuk mempercepat realisasi belanja APBD, terutama untuk belanja barang dan jasa, belanja modal dan belanja bansos. Dia juga meminta para gubernur mengingatkan para walikota hingga kepala desa untuk melakukan hal yang sama.

"Saya berharap agar terutama realisasi APBD ini betul-betul segera jadi konsentrasi harian para gubernur untuk mengingatkan bupati dan walikota yang masih berada di posisi rendah baik untuk pengadaan barang dan jasa, belanja modal dan bansos untuk diingatkan. Bahwa itu sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat kita," tutupnya.




(das/zlf)

Hide Ads