Wisman Timor Leste dan Malaysia Paling Banyak Kunjungi RI

Wisman Timor Leste dan Malaysia Paling Banyak Kunjungi RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 01 Sep 2020 14:04 WIB
Pemerintah tengah mengejar target wisatawan 17 juta wisman 2017. Target itu akan naik menjadi 20 juta wisman pada 2019.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak pandemi virus Corona dan butuh waktu yang lama untuk pulih atau kembali normal.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 159,8 ribu selama Juli 2020. Angka itu naik tipis yaitu 0,95% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebanyak 158,3 ribu kunjungan.

"Nampaknya untuk pariwisata butuh waktu lama recovery dalam sekali," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, jumlah kunjungan wisman yang mencapai 159,,8 ribu di Juli 2020 mengalami penurunan dalam yaitu 89,12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menjelaskan, kunjungan wisman menurut pintu masuk paling banyak berasal dari sektor darat yaitu 66,3% atau 105,9 ribu, disusul jalur laut yaitu 31,2% atau 49,9 ribu kunjungan, dan udara hanya 2,5% atau 4,0 ribu kunjungan.

ADVERTISEMENT

Untuk jalur udara, dia bilang terjadi peningkatan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebesar 243,12% dibandingkan Juni 2020 namun turun 98,83% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Begitu juga di Bandara Sam Ratulangi terjadi kenaikan 159,55% dibandingkan bulan sebelumnya namun turun 93,81% dibandingkan Juli 2019.

Sementara jalur laut, di Batam terjadi penurunan 1,74% dan turun 98,81% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun begitu, terjadi kenaikan di Tanjung Benoa sebesar 40,91% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 138,46% dibandingkan periode sama tahun 2019.

"Sementara angkutan darat naik di Entikong tapi YoY masih turun sangat tajam," jelasnya.

Kunjungan turis berdasarkan kebangsaan di halaman berikutnya.

Berdasarkan dari kebangsaannya, Suhariyanto mengatakan selama Juli 2020 turis yang paling banyak berkunjung ke Indonesia berasal dari Timor Leste yaitu sebanyak 53,4% atau 85,3 ribu, selanjutnya Malaysia sebanyak 36,7% atau 58,6 ribu, disusul China sebanyak 1,7% atau 2,7 ribu, dan lainnya sebanyak 8,2% atau 13,1 ribu.

Lebih lanjut Suhariyanto menjelaskan, kunjungan wisman dari tahun ke tahun (YoY) terjadi perubahan yaitu wisman asal Papua Nugini, Malaysia, dan Timor Leste. Sedangkan perubahan terbesar terjadi pada Kuwait, Selandia Baru, dan Australia.

"Kuwait 100% sama sekali tidak ada yang berkunjung ke Indonesia," katanya.

"Dari MtM ada kenaikan dari Prancis, Afrika Selatan, dan Korea Selatan, wisman ini dengan tujuan bisnis bukan untuk leisure, sementara Kanada, Filipina dan Kuwait turun dalam," tambahnya.

Dengan begitu, Suhariyanto mengumumkan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif atau selama periode Januari-Juli 2020 sebanyak 3.247.396 atau 3,24 juta kunjungan.

"Jika dibandingkan YoY turun 64,64%. Ini perlu kita cermati dan dicarikan jalan keluar, karena penurunan wisman akan berdampak pada kegiatan pendukung di pariwisata seperti tingkat penghunian kamar hotel, makanan, dan akomodasi," ungkapnya.



Simak Video "Video: RI Dihantam Badai PHK, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta Orang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads