Penjualan LEGO melonjak 14% sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Lantaran, ada peningkatan minat bermain bersama keluarga selama kebijakan Work From Home (WFH) diberlakukan. Demikian, menurut laporan pembuat mainan asal Denmark tersebut dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
Minat terhadap permainan LEGO sebenarnya sudah mulai meningkat lagi sejak 2017 lalu. Padahal, sebelum itu penjualan LEGO sempat lesu berkepanjangan selama 1 dekade lamanya.
Sejak 2017, akhirnya perusahaan tersebut berhasil melampaui pertumbuhan di pasar mainan secara keseluruhan. LEGO, terkenal karena batu bata plastiknya yang berwarna-warni, LEGO bersaing memperebutkan pangsa pasar dengan pembuat Barbie Mattel (MAT.O) dan Hasbro (HAS.O).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat perkembangan yang sangat positif selama kebijakan lockdown terhadap virus Corona," kata Kepala Eksekutif LEGO, Niels Christiansen dalam sebuah wawancara dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
Baca juga: Pabrik LEGO KW Digerebek Polisi |
Tahun lalu, LEGO meningkatkan investasi dalam e-commerce dan situs resmi penjualannya. Hasilnya jumlah pengunjung situs penualan mereka naik dua kali lipat menjadi 100 juta pengunjung dalam enam bulan pertama tahun 2020 ini.
Sementara penjualan konsumen tumbuh 14% dalam periode tersebut, pendapatan hanya naik 7% menjadi 15,7 miliar Krona Denmark (US$ 2,5 miliar).
Perbedaan pendapatan dan penjualan konsumen disebabkan oleh pengecer yang menggunakan inventaris yang ada untuk memenuhi permintaan, karena LEGO terpaksa menghentikan produksi sementara di Meksiko dan China.
Perusahaan ini mampu memberikan kompensasi kepada lebih dari semua tokonya di seluruh dunia yang ditutup selama pandemi dengan meningkatkan penjualan online. Namun, sekarang hampir semua toko LEGO sekarang telah dibuka kembali.
Membuat laba operasional juga tumbuh 11% menjadi 3,9 miliar Krona Denmark.
(dna/dna)