Inovasi merupakan kunci sukses dalam pengembangan produk. Meski produk sederhana, dengan inovasi maka produk tersebut bisa diekspor.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melepas ekspor 20 ton bawang goreng ke Malaysia.
"Kelihatannya sederhana, tetapi semua produk sebenarnya terletak pada bagaimana ia diinovasikan sehingga punya nilai tambah, termasuk bawang ini. Semua pada dasarnya punya peluang ekspor, asal ada nilai tambah sehingga konsumen memang akhirnya membutuhkan produk tersebut," katanya dalam keterangan tertulis Kamis (3/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jerry mengatakan, inovasi dilakukan dalam beberapa tahap produk yaitu dalam produksi, penanganan pasca produksi, pengemasan, pemasaran dan pengiriman. Fokus Kementerian Perdagangan, katanya, adalah mendorong dan membantu inovasi dalam pengemasan, pemasaran dan pengiriman.
Lebih lanjut, dia bilang, inovasi produk komoditas Indonesia khususnya komoditas pertanian akan menguntungkan bukan hanya perluasan akses pasar tetapi juga akan mengangkat kesejahteraan petani dan mereka yang bekerja di sektor tersebut.
"Sekarang bayangkan, dalam panen raya bawang merah di Brebes, kadang kala harganya jatuh sehingga petani rugi, mereka yang bekerja sebagai buruh juga ikut terdampak. Semua terdampak. Nah, kalau bawang merah itu dikelola dengan inovasi lebih lanjut tentu akan menekan dampak kerugian itu. Termasuk dalam hal ini dijadikan bawang goreng, dibuat lebih awet dan kemudian dipasarkan di negara lain," ujar Jerry.
Jerry berharap hal tersebut juga dilakukan oleh petani atau pengrajin komoditas lain. Ia mencontohkan produk jengkol dan petai yang ternyata juga punya pasaran di luar negeri.
"Nah, kalau jengkol dan petai saja punya potensi ekspor, tentu komoditas yang lain seperti buah-buahan maupun kacang-kacangan dan lain-lain bisa juga diekspor. Kita pasti bantu dalam pembukaan akses pasar dan hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan lainnya," ujarnya.
(acd/dna)