Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan angka pengangguran turun dari 10,2% pada Juli menjadi 8,4% di Agustus. Namun, mengutip Reuters, pengurangan angka pengangguran ini dipicu para pegawai yang sempat dirumahkan atau diberhentikan sementara dipanggil bekerja lagi oleh perusahaan.
Selain itu, penurunan angka pengangguran ini tak berarti ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hilang. Pasalnya, masakapai raksasa AS, United Airlines mengumumkan akan merumahkan 16.370 pegawai pada 1 Oktober mendatang. Lalu, maskapai American Airlines pun telah mengumumkan akan melakukan PHK atas 19.000 pegawai.
Ford Motor Co juga mengumumkan akan melakukan PHK atas 1.400 pegawai di akhir tahun. Perusahaan operator moda transportasi massal atau atau mass transit rail juga akan merumahkan pegawai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, jumlah lapangan pekerjaan hanya 11,5 juta, jauh di bawah angka sebelum pandemi virus Corona (COVID-19). Meski begitu, di bulan Juli terjadi peningkatan 1,73 juta pekerja manufaktur dan konstruksi (nonfarm payroll). Sementara, di bulan Agustus meningkat sebanyak 1,37 juta pekerja. Jumlah pekerja pemerintah juga naik 344.000, dengan 238.000 pekerja sementara yang dipekerjakan untuk melakukan sensus penduduk.
Di sektor swasta terjadi penambahan 1.027 pekerja pada Agustus 2020, dan di sektor ritel mencapai 249.000 pekerja. Sektor bisnis dan layanan profesional juga menambahkan 197.000 pekerja, namun lebih dari separuhnya merupakan peningkatan dalam layanan bantuan sementara.
Pekerja lepas dan perhotelan meningkat 174.000, turun dari 621.000 yang diperoleh di bulan Juli. Tenaga kerja manufaktur naik 29.000. Kemudian sektor konstruksi menambahkan 16.000 pekerja.
Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,4% pada Agustus setelah naik tipis 0,1% pada Juli. Dengan angka tersebut, maka terjadi kenaikan upah tahunan sebesar 4,7%. Terakhir, rata-rata waktu kerja meningkat 0,1 jam menjadi 34,6 jam per minggu.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Bertahan di US$ 44/Barel |
(hns/hns)