Bila Road Bike Diizinkan Melintas, Apakah Jalan Tol Harus Ditutup?

Bila Road Bike Diizinkan Melintas, Apakah Jalan Tol Harus Ditutup?

Vadhia - detikFinance
Minggu, 06 Sep 2020 11:24 WIB
Polemik ruas Jalan Tol Lingkar Dalam Kota sebagai lintasan sepeda terus bergulir. Bahkan, para pehobi road bike menolak wacana tersebut.
Foto: Rifkianto Nugroho

Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Safruan Sinungan merespons hal itu. Menurut Safruan, jika Jalan Tol ruas Cawang-Tanjung Priok sisi barat harus ditutup setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 WIB, maka akses transportasi umum darat akan berkurang.

Oleh sebab itu, menurutnya jika sepeda diizinkan melintas, sebaiknya jalan tol tidak ditutup. Ia menyarankan, disediakan 1 lajur yang diberikan pembatas untuk sepeda. Sehingga, kendaraan roda empat masih bisa melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir jalan tolnya nggak perlu ditutup seperti yang digunakan untuk contra flow. Tetapi itu tetap harus ada pengawasan dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan supaya sepeda tidak boleh keluar dari garis pembatas itu,"

Merespons itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita mengatakan operasional kendaraan logistik tak akan terganggu karena pada Minggu pagi aktivitas logistik cenderung sepi.

ADVERTISEMENT

"Kalau kegiatan dilakukan pada hari Minggu pagi memang dampaknya pada angkutan logistik tidak ada. Karena hari Minggu kegiatan di pelabuhan dan kawasan industri memang sepi," ujar Zaldi.

Selain itu, masih ada akses lain yang bisa dilalui kendaraan logistik jika jalan tol harus ditutup. "Ada akses lain yaitu melalui JORR atau Jalan Tol Cakung," kata Zaldi.

Ia pun setuju jika jalan tol bisa digunakan sementara oleh pesepeda. Namun, ia menegaskan harus ada regulasi sehingga pengguna moda kendaraan lain seperti sepeda motor tak akan meminta akses ke jalan tol.


(zlf/zlf)

Hide Ads