PT Pelindo III (Persero) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1,2 triliun untuk tahun depan. PMN itu digunakan untuk pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali dalam rangka menjadikannya sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Direktur Utama Pelindo III Saefudin Noor mengatakan, PMN itu digunakan dalam rangka menjalankan penugasan pemerintah. Dia bilang, PMN itu digunakan untuk pengerukan alur Pelabuhan Benoa.
"Alokasi untuk PMN Pelindo III rencana ini adalah sebesar Rp 1,2 triliun yang akan diperuntukkan untuk pengerukan alur Pelabuhan Benoa di mana Pelindo III mendapat penugasan untuk pengembangan maritime tourism hub yang menjadi pintu gerbang kemaritiman di Indonesia," katanya di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pengerukan dilakukan mengingat beberapa lokasi kedalamannya hanya 1 meter. Hal ini menyebabkan kapal-kapal besar sulit merapat di dermaga.
"Kondisi eksisting saat ini memang bervariasi di mana terdapat beberapa area alur dan kolam dengan kedalaman hanya 1 meter hal tersebut yang menyebabkan sampai dengan saat ini di Pelabuhan Benoa beberapa kapal besar atau cruise besar belum sepenuhnya bersandar langsung pada dermaga-dermaga di Benoa," jelasnya.
"Hal ini mengurangi peluang kunjungan cruise internasional dengan ukuran yang besar dan jumlah penumpang yang banyak," sambungnya.
Dia melanjutkan, PMN Rp 1,2 triliun ini hanya sekitar 20% dari total kebutuhan pengembangan Pelabuhan Benoa yang mencapai Rp 6,14 triliun.
"Ini adalah total yang kita butuhkan untuk mengembangkan BMT Rp 6,14 triliun artinya Rp 1,2 triliun adalah 19,4%, hanya 20% dari total kebutuhan pengembangan ultimate BMT di Bali," tutupnya.
(acd/ara)