Samsung Banggakan Pangerannya yang Terjerat Skandal, Ada Apa?

Samsung Banggakan Pangerannya yang Terjerat Skandal, Ada Apa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 11 Sep 2020 09:38 WIB
Jay Y. Lee putra mahkota Samsung
Foto: Reuters
Jakarta -

Raksasa teknologi Samsung Electronics diam-diam melakukan kampanye untuk memikat masyarakat di tengah masalah hukum yang menjerat sang pewaris Jay Y Lee. Samsung terus menonjolkan keahlian Lee dalam membuat kontrak senilai US$ 6,6 miliar atau setara dengan Rp 95,7 triliun (kurs Rp 14.500) dengan Verizon.

Diberitakan Reuters, Jumat (11/9/2020), Samsung memuji pewaris sebagai salesman terbaik yang dalam setahun terakhir merilis pernyataan dan foto kunjungan ke banyak situs bisnis.

Masalah hukum Lee memuncak dan mengakhiri kepemimpinan raksasa teknologi terbesar bertepatan dengan dorongan reformis dari Presiden Moon Jae-in, yang dipilih tiga tahun lalu. Hal itu setelah pemakzulan penduhulunya Park Geun-hye.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lee didakwa minggu lalu atas dugaan penipuan akuntansi dan manipulasi harga saham. Uji coba dijadwalkan akan dimulai pada 22 Oktober.

Samsung menyatakan kepada media lokal dalam sebuah pesan minggu ini bahwa mereka mengharapkan peralatan jaringan mutakhir untuk tumbuh menjadi bisnis andalan perama di era Lee Jae-yong.

ADVERTISEMENT

Menurut pesan yang dilihat oleh Reuters, Samsung mengatakan Lee secara aktif melibatkan CEO Verizon Hans Vestberg dalam kunjungannya ke Korea Selatan tahun lalu, dan melakukan beberapa panggilan video dengannya sebelum memperoleh kontrak senilai U$ 6,64 miliar.

Samsung pada hari Senin mengumumkan kontrak untuk menyediakan peralatan jaringan kepada Verizon di Amerika Serikat, yang dianggap sebagai kemenangan besar karena perusahaan tersebut berusaha untuk mempersempit kesenjangan di pasar jaringan 5G dengan Huawei, yang bergulat dengan pembatasan AS.

"Samsung terus mengekspos Lee ke media, untuk memberikan pesan bahwa Lee memainkan peran besar, jadi jika dia masuk penjara atau menghadapi persidangan yang panjang, ini akan mengganggu manajemen, membuat Samsung kesulitan, dan ekonomi Korea dalam kesulitan," kata Profesor Park Sang-in dari Seoul National University.

Dalam pesan tersebut, Samsung juga menyoroti peran Lee dalam kesepakatan 5G dengan Jepang tahun lalu meskipun hubungan bilateral memburuk. Pada sebuah pernyataan kepada Reuters, Samsung mengatakan, Jay Y Lee memainkan peran dalam mengembangkan bisnis.

"Wakil Pimpinan Jay Y Lee telah memainkan peran kunci dalam mengembangkan bisnis dan hubungan baru dengan klien dan mitra global," ungkap Samsung.




(acd/fdl)

Hide Ads