Apakah Perencanaan Keuangan Diperlukan saat Pandemi Melanda?

Apakah Perencanaan Keuangan Diperlukan saat Pandemi Melanda?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 12 Sep 2020 11:45 WIB
Thinking young woman looking up at many question marks isolated on gray wall background
Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 tak hanya berdampak pada fisik manusia, namun juga ke masalab sosial dan finansial. Data Kantar COVID-19 Pulse Juni 2020 mengungkapkan 47% masyarakat Indonesia mengurangi pengeluaran untuk berhemat dan 52% khawatir akan kehilangan pekerjaan.

Selain itu akibat pandemi ini risiko kesehatan terus meningkat, riset Inventure Knowledge Consumer Behavior New Normal mengungkapkan 61% masyarakat Indonesia khawatir terhadap kesehatan masyarakat.

Selama ini manajemen risiko dan perencanaan keuangan bukan hal yang lazim bagi masyarakat, bahkan asuransi dan investasi belum menjadi prioritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan situasi pandemi seperti saat ini, semakin penting bagi masyarakat Indonesia mengelola keuangan dengan bijaksana dan mendapatkan perlindungan yang sesuai, untuk merencanakan masa depan yang nyaman.

Chief Distribution Officer PT Zurich Topas Life, Budi Darmawan mengatakan banyak masyarakat Indonesia yang tidak siap menghadapi pandemi saat ini dan keuangannya terganggu karena penyakit atau pendapatan berkurang.

ADVERTISEMENT

Hal ini terjadi karena kesalahan dalam alokasi penghasilan selama ini, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia menghabiskan 80% penghasilannya untuk biaya hidup sehari-hari dan hanya 6% untuk asuransi dan investasi.

"Sementara dalam perencanaan keuangan, investasi dan asuransi disarankan 20% dari penghasilan. Zurich Smart Care dapat menjadi solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan proteksi jiwa dan kesehatan, sekaligus berinvestasi untuk masa depan," kata Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/9/2020).

Dia nenyebutkan Zurich Smart Care merupakan produk asuransi jiwa unitlink yang memberikan manfaat perlindungan seumur hidup dan kesempatan berinvestasi. Zurich Smart Care adalah inovasi dari Zurich yang menggunakan konsep Applied Premium, dimana hampir seluruh Premi Dasar digunakan untuk manfaat perlindungan sehingga nasabah bisa mendapatkan manfaat perlindungan yang optimal. #ProteksiPintar ini memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menentukan alokasi proteksi dan investasi sesuai dengan kebutuhannya.

Zurich Smart Care dilengkapi dengan manfaat proteksi tambahan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis dan pembebasan pembayaran premi, asuransi tambahan hospital dan surgical yang baru Zurich MediCare (termasuk 10 MCMB dan Extra), dengan keunggulan Manfaat rawat inap sesuai tagihan pada semua pilihan Plan, masa pertanggungan sampai usia 100 tahun, dan batas manfaat hingga Rp30 miliar.

Semakin penting untuk memiliki #ProteksiPintar yang dapat melindungi diri dan keluarga dalam masa ketidakpastian saat ini, dan terlebih untuk masa depan. Zurich Smart Care bertujuan untuk menjadi solusi perlindungan dan investasi nasabah di Indonesia, Premi Dasar Zurich Smart Care sudah dialokasikan ke dalam Nilai Investasi mulai tahun pertama dan memberikan Manfaat Meninggal Dunia sebesar 100% Uang Pertanggungan ditambah manfaat investasi (jika ada) atau Manfaat Investasi (jika ada) apabila Pemegang Polis hidup hingga akhir Masa Asuransi.

"Setiap orang memiliki tujuan untuk masa depan, sementara hidup penuh risiko yang tidak dapat kita hindari. Proteksi Pintar seperti Zurich Smart Care dapat membantu untuk tetap mencapai tujuan keuangan Anda walaupun terjadi risiko kehidupan. Masa depan yang nyaman dapat kita wujudkan jika kita mulai merencanakannya dari sekarang." tutup Budi.

Zurich terus berkomitmen untuk menyediakan produk perlindungan komprehensif bagi masyarakat di Indonesia. Saat ini Zurich Smart Care dijual melalui jalur distribusi keagenan dengan minimum premi dasar sebesar Rp4 juta per tahun, dan dilengkapi dengan fitur kompetitif seperti No Lapse Guarantee, Cuti Premi, dan Pembayaran Premi Otomatis, untuk memberikan keleluasaan bagi nasabah.

Chief Training and Recruitment Officer Zurich Topas Life Christianto Tetuko mengatakan di luar risiko yang dihadapi saat ini, setiap orang juga memiliki risiko kehidupan yang bisa terjadi kapan saja seperti: sakit, sakit kritis, kecelakaan, dan meninggal dunia.

Menurut Mercer Marsh Benefit yang melakukan survey biaya kesehatan di seluruh dunia, di Indonesia setiap tahun rata rata kenaikan biaya kesehatan mencapai 10-11 % per tahun.

"Bayangkan biaya kesehatan 10 tahun mendatang, termasuk biaya pengobatan penyakit kritis. Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki proteksi seperti Zurich Smart Care dari sekarang," kata dia.



Simak Video "Video: Pendapatan Nike Merosot Tajam, Terburuk Sejak Pandemi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads