Melangkah di Antara Tumpas Pandemi dan Pulihkan Ekonomi, Pilih Mana?

Melangkah di Antara Tumpas Pandemi dan Pulihkan Ekonomi, Pilih Mana?

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 08:30 WIB
ilustrasi corona
Foto: ilustrasi corona

Negara-negara yang mengalami penurunan ekonomi paling parah seperti Peru, Spanyol, dan Inggris umumnya termasuk negara-negara dengan tingkat kematian COVID-19 tertinggi.

Lalu sebaliknya, negara-negara yang dampak ekonominya tidak terlalu besar seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Lituania juga berhasil menekan angka kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhatikan juga bahwa negara-negara dengan penurunan PDB yang serupa telah menyaksikan tingkat kematian yang sangat berbeda. Misalnya, bandingkan AS dan Swedia dengan Denmark dan Polandia.

Keempat negara mengalami kontraksi ekonomi sekitar 8% hingga 9%, tetapi tingkat kematian sangat berbeda. AS dan Swedia mencatat 5 hingga 10 kali lebih banyak kematian.

ADVERTISEMENT

Banyak faktor yang mempengaruhi angka kematian COVID-19 dan guncangan ekonomi di luar keputusan kebijakan yang dibuat oleh masing-masing pemerintah tentang cara mengendalikan penyebaran virus, dan dampak penuh dari pandemi masih belum terlihat.

Namun di antara negara-negara dengan data PDB yang tersedia, tidak terlihat adanya bukti pertukaran antara melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi ekonomi.

Sebaliknya, hubungan yang terlihat antara dampak kesehatan dan ekonomi dari pandemi berjalan ke arah yang berlawanan. Selain menyelamatkan nyawa, negara-negara yang mengendalikan wabah secara efektif mungkin juga telah mengadopsi strategi ekonomi terbaik.


(upl/upl)

Hide Ads