Pemilik aplikasi video sosial TikTok, ByteDance dikabarkan memilih Oracle untuk menjadi mitra teknologi di Amerika Serikat(AS). Oracle akan mengambil saham yang signifikan dalam bisnis tersebut.
Demikian dilansir CNBC, Senin (14/9/2020). Informasi itu didapat dari sumber yang mengetahui tentang rencana kesepakatan tersebut. Namun pihak Microsoft mengatakan bahwa ByteDance telah memilih untuk tidak menjual aset TikTok di AS.
Gedung Putih telah memberlakukan batas waktu hingga 20 September untuk ByteDance mengumumkan rencana penjualan TikTok di AS. Jika tidak akan dilarang mulai 29 September 2020. Kesepakatan harus dilakukan pada 12 November 2020.
"ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," kata Microsoft dalam sebuah postingan blog.
"Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional. Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online, dan memerangi disinformasi, dan kami menjelaskan prinsip-prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami. Kami berharap dapat melihat bagaimana layanan berkembang di area penting ini," tulis Microsoft.
Sementara TikTok menolak berkomentar. Perwakilan Oracle tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pada hari Kamis, menyusul laporan tentang minat Oracle pada TikTok, CEO Oracle Safra Catz juga enggan berkomentar. Oracle tertarik untuk melakukan kesepakatan bersama General Atlantic dan Sequoia Capital, keduanya memiliki perwakilan di ByteDance.
Microsoft sebelumnya mengatakan bahwa sedang dalam pembicaraan untuk membeli TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Kegagalan Microsoft untuk membeli TikTok merupakan kerugian simbolis bagi Satya Nadella, yang menggantikan Steve Ballmer pada tahun 2014.
Di bawah Ballmer, Microsoft telah berusaha untuk membeli Yahoo pada tahun 2008 tetapi pada akhirnya menarik tawaran setelah Yahoo menolak, bahkan ketika Microsoft meningkatkan nilai tawarannya.
TikTok sendiri menghasilkan pendapatan melalui iklan yang muncul saat penggunanya menelusuri video yang ditampilkan di aplikasi. Microsoft memiliki bisnis periklanan sendiri, termasuk mesin pencari Bing.
Seperti Microsoft, Oracle menawarkan infrastruktur cloud, yang dapat diandalkan TikTok di AS. Oracle tidak termasuk di antara lima penyedia infrastruktur cloud teratas berdasarkan pendapatan pada tahun 2019, sementara Microsoft berada di peringkat ke-2, menurut perusahaan riset teknologi Gartner.
(das/ara)