Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada 143 perusahaan asing yang berpotensi merelokasi atau memindahkan investasinya ke Indonesia. Dari potensi tersebut, terdapat tiga perusahaan yang sudah merealisasikannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan relokasi investasi dampak dari pandemi Corona yang terjadi di China. Menurut dia, banyak perusahaan multinasional yang memutuskan realokasi lantaran global supply chain atau rantai pasok dunia terguncang Corona.
"China merupakan negara importir sekaligus eksportir utama bagi banyak negara. Kebijakan yang diambil China untuk menekan penyebaran virus COVID sebabkan global supply chain terguncang hebat. Operasi bisnis dalam skala global terhambat dan pendapatan menurun," kata Airlangga saat menjadi pembicara kunci di acara HSBC Economic Forum, Rabu (16/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan, pandemi Corona memberikan banyak pelajaran berharga khususnya bagi Indonesia. Pelajaran yang bisa diambil mengenai rantai pasok global yang tidak dapat terpusat di satu negara.
Saat ini, dikatakan Airlangga banyak perusahaan multinasional yang mulai merelokasikan investasinya dari China ke negara Asia terutama kawasan ASEAN.
"Hal ini dapat jadi kesempatan bagi Indonesia untuk menggantikan posisi China sebagai tujuan investasi dari hub rantai pasok global baru," jelasnya.
Mantan Menteri Perindustrian ini bilang, setidaknya ada 143 perusahaan asing yang berencana memindahkan investasinya ke Indonesia. Jumlah 143 perusahaan ini berdasarkan data BKPM.
"Saat ini terdapat 143 perusahaan (asing) yang memiliki rencana relokasi (pindahkan) investasi ke Indonesia, di antaranya dari Amerika Serikat (AS), Taiwan, Korsel, Jepang, Hong Kong, China dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu," katanya.