3 Kali Jadi Menkeu, Sri Mulyani: Corona Tantangan yang Luar Biasa

3 Kali Jadi Menkeu, Sri Mulyani: Corona Tantangan yang Luar Biasa

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2020 14:53 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Raker tersebut membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi COVID-19 ini sebagai tantangan yang luar biasa yang pernah dihadapinya. Padahal, ini bukan pertama kalinya bagi Sri Mulyani menjabat sebagai menteri keuangan.

"Saya tidak pertama kali menjadi menteri keuangan. Saya sudah beberapa kali jadi menteri keuangan dan saya akui ini adalah tantangan yang luar biasa yang harus kita tangani," ujar Sri dalam acara Ikatan Widyaiswara Indonesia Kementan's Personal Meeting Room, Rabu (16/9/2020).

Untuk diketahui, Sri Mulyani sudah menjabat sebagai menteri keuangan sejak masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2005 silam. Memasuki kabinet kerja Joko Widodo, Sri Mulyani kembali ditunjuk sebagai menteri keungan sejak Juli 2016 sampai saat ini. Sehingga bila ditotal, Sri Mulyani sudah menjabat jabaran menteri keuangan sebanyak 3 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, ia mengharapkan kerja sama semua pihak dalam menghadapi pandemi ini. Di hadapan para widyaiswara khususnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki jabatan fungsional, ia berharap semua widyaiswara dapat bertanggung jawab penuh pada tugasnya masing-masing. Serta senantiasa bisa membawa perubahan di tengah momentum pandemi seperti ini.

"Walaupun negara memberikan Anda tunjangan fungsional, jabatan fungsional, Anda betul-betul memberikan negara lebih banyak dari apa yang dibayarkan negara pada Anda, memberikan mutu pengajaran memberikan pelajaran mengenai pengalaman dan yang paling penting adalah memberikan pembelajaran mengenai sikap karakter sebagai pejabat publik yang memiliki integritas dan profesionalitas," imbaunya.

ADVERTISEMENT

Kemauan berubah menjadi lebih baik dari semua pihak menjadi bagian yang paling penting dalam situasi saat ini. Meskipun penemuan vaksin menjadi salah satu angin segar yang cukup positif, akan tetapi, perubahan dalam menangani krisis harus terus di bawa di masa-masa kepemimpinan mendatang.

"COVID-19 masih akan terus bersama kita, meskipun kita nanti bicara tentang vaksin. Kita mau bicara tentang menanganinya. Jadi saya berharap, Anda semuanya tidak menganggap 'oh ini masalah temporer satu-dua bulan dan selesai' tapi mindset kita berubah," tangkasnya.




(eds/eds)

Hide Ads