Rp 87 T buat Pulihkan Ekonomi Cair, Akhir September Tembus Rp 100 T

Rp 87 T buat Pulihkan Ekonomi Cair, Akhir September Tembus Rp 100 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2020 16:41 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin memaparkan realisasi anggaran penanganan imbas COVID-19 sudah mencapai Rp 240,9 triliun dari total pagu Rp 695,2 triliun.

"Untuk kumulatif totalnya baik dari Satgas Kesehatan dan Ekonomi anggaran yang disalurkan total Rp 240,9 triliun tumbuh 30% dari akhir Juli," ujar Budi dalam konferensi pers virtual via akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/9/2020).

Khusus untuk Satgas PEN, dia mengatakan sejak akhir Juli sudah menyalurkan dana sebesar Rp 87,5 triliun. Hingga akhir September, dia mengatakan pemerintah akan fokus menyalurkan dana hingga Rp 100 triliun yang fokus pada dana pemulihan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang fokus ke ekonomi di satgas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional adalah Rp 87,5 triliun. Kami usaha keras agar dari Rp 87,5 triliun yang kami salurkan bisa ditingkatkan sampai Rp 100 triliunan di akhir September ini," ujar Budi.

Satgas PEN sendiri menurut Budi fokus pada empat dari enam program pada anggaran PEN. Paling besar capaiannya adalah penyaluran anggaran pada program perlindungan sosial yang realisasinya sudah mencapai 59% atau sekitar Rp 120 triliun.

ADVERTISEMENT

Kemudian, fokus yang kedua adalah penyaluran anggaran untuk membantu sektor UMKM dengan realisasi mencapai 47,52% atau sekitar Rp 58,67 triliun.

Untuk anggaran PEN yang disalurkan ke kementerian/lembaga dan pemerintah daerah realisasinya sudah mencapai 24% atau Rp 26 triliun.

Sementara itu, untuk pembiayaan penyaluran anggaran pembiayaan korporasi dengan pagu sebesar Rp 53,6 triliun, Budi mengatakan realisasinya masih belum berjalan. Kemungkinan, baru berjalan akhir September ini.

"Ini yang masih menunggu adalah pembiayaan korporasi, ini di antaranya beberapa PMN yang bisa cair akhir September. Gelondongannya besar, sehingga ada kenaikan siginifikan penyaluran," kata Budi.




(hns/hns)

Hide Ads