Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat pada 2019 wisatawan mancanegara (wisman) menghabiskan Rp 280 triliun selama berlibur di Indonesia. Besaran uang tersebut langsung masuk ke devisa negara.
Dari data tersebut, rata-rata wisman menghabiskan 16% untuk berbelanja produk atau pernak-pernik di Indonesia.
"Data 2019 pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 307 triliun. Kalau kita bicara wisatawan asing itu bisa lihat devisa yang disumbangkan Rp 280 triliun. Nah begitu kita breakdown apa komponen di dalamnya, kita bisa lihat spending wisatawan nusantara sendiri, shopping, souvenir, itu kurang lebih 20% dari total spending, kalau kuliner 30%. Kalau kita lihat wisman untuk shopping itu kurang lebih 16%," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam launching virtual Bangga Buatan Indonesia Pernak-Pernik Unik Kemendag, Rabu (16/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan data itu, ia menyimpulkan bahwa ada potensi besar bagi pengusaha produk kreatif untuk mendorong penjualannya.
"Jadi kalau kita lihat dari data ini potensinya besar, dan ini masih punya ruang untuk tumbuh," ungkap Angela.
Selain para pengusaha produk kreatif, menurut Angela para pengusaha jasa kreatif seperti fotografer atau videografer juga punya peran penting dalam pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Kita nggak bicara produk kreatif saja, tapi jasa kreatif juga. Kalau produk kreatif misalnya suvenir. Kalau jasa kreatif ini fotografi, videografi," urai dia.
Ia mencontohkan, sebelum virus Corona (COVID-19) mewabah di Indonesia, sempat marak digelar wedding tourism. Menurutnya, ini menjadi peluang bagi para pelaku jasa kreatif untuk terus meningkatkan usahanya, terutama di sektor pariwisata ketika kondisi sudah membaik di kemudian hari.
"Apalagi sebelum COVID-19 sempat booming wedding tourism. Nah kalau kita buka, kita bedah satu per satu di dalam wedding tourism itu banyak sekali produk dan jasa kreatif. Ada suvenir, ada fashion, bridal, ada fotografi, videografi, music, entertainment. Ini besar sekali kalau kita bicara potensi dan pentingnya produk dan jasa kreatif untuk pengembangan pariwisata," pungkas dia.