Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Umum Komite Penanganan sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan langkah pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona (COVID-19) di 8 provinsi.
Adapun provinsi yang jadi prioritas pemerintah melihat tingginya penambahan kasus baru dan kasus kematian akibat COVID-19 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Pengendalian itu dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan di masyarakat yang akan diawasi ketat. Luhut mengatakan, pemerintah memiliki target pemerintah dalam penanganan COVID-19 selama 2 minggu ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target 2 minggu ke depan ada beberapa hal yg kita sudah coba rumuskan. Pertama mendorong perilaku masyarakat yang lebih lagi cepat untuk melaksanakan protokol kesehatan karena ini sangat penting. Kedua, penurunan penambahan kasus harian. Ketiga, peningkatan recovery rate. Keempat penurunan mortality rate. Kelima penurunan mortality cases. Dari 5 ini yang akan kita terjemahkan ke depan dan ini sedang jalan," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).
Menurut Luhut, pemerintah akan menerapkan keseimbangan dalam penanganan virus maupun dampak ke perekonomiannya.
"Ini sebenarnya seni, seperti science and art, bagaimana kita memelihara keseimbangan ini antara penanganan COVID-19 dan ekonomi," tegas dia.
Ia mengatakan, penanganan COVID-19 hingga awal Desember merupakan masa-masa kritis, sebelum nantinya ditargetkan vaksin Corona sudah masuk ke Indonesia.
"Sebenarnya critical time kita 3 bulan ke depan sampai mulai nanti vaksin ini jalan. Jadi vaksin mulai jalan kita harapkan Desember awal, sudah terus ke depan mulai. Jadi pemerintah sudah menyiapkan baik itu, KASAD, maupun Polri utk unsur-unsur kesehatan kita untuk melakukan injeksi di tempat-tempat yang diprioritaskan terutama di bagian kesehatan dan pembantunya," tutup Luhut.
(dna/dna)