Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan ada COVID-19 hunter yang sudah dikerahkan pemerintah. Apa itu?
Luhut menjelaskan, COVID-19 hunter ini adalah petugas Kepolisian RI yang menertibkan masyarakat untuk memakai masker, menerapkan jaga jarak, dan sebagainya.
"Ada tim melaporkan ke saya, tim Polri, Wakapolri Pak Gatot yang melakukan apa disebut hunter COVID-19 itu sudah itu sudah mulai jalan. Hunter COVID-19 ini maksudnya untuk memaksa rakyat untuk menggunakan masker, jaga jarak dan seterusnya," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/20).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tingkat Pengangguran AS Terparah Sejak 1930 |
Kehadiran COVID-19 hunter ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kedisiplinan di tingkat masyarakat demi mencegah penyebaran virus Corona.
"Karena kalau kita disiplin saya kira masalah ini akan lebih banyak bisa kita selesaikan. Operasi Yustisi juga sudah disiapkan dengan baik," tutur dia.
Menurut Luhut, dengan upaya ini pemerintah melihat sudah ada perbaikan dari sisi kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Dan tadi tim memperiksa di Jatim, Surabaya, Semarang, Medan, Jakarta itu juga saya kira sudah banyak perubahan-perubahan. Nanti Anda bisa lihat sendiri di lapangan, tapi kalau pun ada yg kurang sana sini saya pikir itu hal yang wajar. Misalnya ada juga yang lebay pengurusnya, tapi itu terus kita perbaiki," tegas Luhut.
Luhut juga berpesan kepada Pemda agar menyediakan pusat isolasi pasien Corona, seperti Wisma Atlet Kemayoran.
"Mengenai Pemda dan Satgas juga saya meminta untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pusat-pusat karantina dan isolasi pasien. Jadi setiap daerah harus punya. Seperti Jakarta sudah ada Wisma Atlet. Dan dan juga di daerah-daerah lain kita tindak seperti Jabar mereka sudah buat, Sulsel, dan seterusnya," pungkasnya.
(dna/dna)