Mentan Rapat Bahas Anggaran Rp 21 T, DPR Singgung Sense of Crisis

Mentan Rapat Bahas Anggaran Rp 21 T, DPR Singgung Sense of Crisis

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 21 Sep 2020 11:38 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR-RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Mentan Syahrul Yasin Limpo/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Komisi IV DPR RI siang ini menggelar rapat kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membahas alokasi anggaran tahun 2021. Adapun besaran anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rencana kerja anggaran (RKA) tahun 2021 sebesar Rp 21.838.977.027.000.

Rapat ini dibuka oleh Ketua Komisi IV DPR RI dari fraksi PDIP Sudin. Dalam pembukaan, Sudin menyampaikan kemungkinan besaran anggaran itu tak ada perubahan, hingga nantinya diserahkan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

"Karena ini terakhir harus masuk ke Banggar tanggal 23, rapat yang lalu ada rapat pembahasan. Apabila ada perubahan atau penyesuaian, tapi nampaknya tidak ada," kata Sudin di ruang rapat Komisi IV, Jakarta, Senin (21/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut Komisi IV DPR RI ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan formulasi ulang.

"Oleh karena itu reformulasi kegiatan di eselon I Kementan agar lebih fokus dan efisien. Kami juga berharap tidak ada lagi kegiatan yang sama tapi judulnya berbeda. Lalu juga kegiatan yang jadi temuan BPK agar tidak diadakan lagi di 2021," tegas Sudin.

ADVERTISEMENT

Beberapa catatan lain Komisi IV DPR RI terhadap RKA Kementan tahun 2021 misalnya seperti skalanya kecil, tak berdampak untuk nasional, dan sebagainya.

"Komisi IV menilai masih banyak kegiatan berorientasi direktorat sentris, setiap eselon harus punya kegiatan, artinya kegiatan masih belum fokus pada kebutuhan mendesak petani saat ini. Selain itu masih ada kegiatan yang skalanya kecil dan tersebar, sehingga bisa diperkirakan tidak berdampak pada nasional. Dan anggaran rasional perjalanan dinas dan juga pengadaan kendaraan dinas masih dirancang sangat besar, belum ada sense of crisis," pungkas Sudin.

(ara/ara)

Hide Ads