Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal juga mengatakan hal serupa.
"Sama, depresi dengan ketika kondisi resesi, jadi bukan menahan konsumsi. Masyarakat yang punya pekerjaan berarti harus berjaga-jaga. Jadi mempunyai tabungan. Kalau punya aset menyimpan yang lebih aman atau stabil, seperti properti, emas, kalau yang sudah punya aset. Tapi ya saya tidak menganjurkan untuk ekstra hemat," tegas Faisal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta agar masyarakat tidak panik menyimpan uangnya ketika ada resesi, atau bahkan depresi. Pasalnya, hal itu justru akan memperburuk kondisi ekonomi.
"Karena itu kan dampaknya ke ekonomi terhadap konsumsi itu bisa lebih menekan lagi. Apalagi kalau sampai panik. Justru itu bisa memperdalam krisisnya," pungkas Faisal.
(fdl/fdl)