Sebar Benih hingga Pupuk, Drone Bakal Wira-wiri di Lumbung Pangan

Sebar Benih hingga Pupuk, Drone Bakal Wira-wiri di Lumbung Pangan

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 23 Sep 2020 15:45 WIB
Mengintip persiapan proyek lumbung pangan di Kalteng Oktober
Foto: Dok. Kementerian PUPR: Mengintip persiapan proyek lumbung pangan di Kalteng Oktober
Jakarta -

Proyek Lumbung Pangan Nasional (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai berjalan. Rencananya pengelolaan lumbung pangan itu akan menggunakan teknologi canggih.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, saat ini lahan yang digarap seluas 3 ribu hektare (ha). Untuk bulan depan akan mulai digarap lagi lahan seluas 30 ribu ha di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

"30 ribu ha ini penggarapannya akan dilakukan bulan depan. Kurang lebih 40-an hari Insya Allah pengolahan lahan-nya sudah dan kemudian dilanjutkan dengan penanaman khusus food estate yang terkait dengan padi yang di Kalimantan Tengah," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrul melanjutkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lahan lumbung pangan harus mewujudkan korporasi petani dan pertanian. Oleh karena itu lahan tersebut tidak hanya ditanamkan padi tapi juga ada tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buahan-buahan. Ada juga perkebunan kelapa dan peternakan.

"Kita berharap bermuara akhirnya adalah adanya industri. Katakanlah kita berharap tidak menjual gabah yang ada adalah jual beras. Beras yang berkualitas yang bisa masuk ke marketplace, ke e-commerce dan bahkan mungkin saja karena ini lahan cukup besar kalau bisa terbaik di dunia industri maka dia akan bisa menjadi produk yang berkualitas ekspor," terangnya.

ADVERTISEMENT

Untuk menciptakan beras berkualitas ekspor itu, pengelolaan lahan lumbung pangan ini akan menggunakan teknologi. Selain memberdayakan petani, pihaknya juga akan menggunakan drone dan internet of things (IoT).

"Mekanisasi, sistem penaburan benih, sistem penaburan pupuk, ada drone yang main. Selain manualnya juga jalan dan juga petani harus kita berdayakan. Tapi internet of things juga kita akan maintain di sana untuk mempercepat tanaman yang ada," tuturnya.

Untuk lahan itu diharapkan minggu pertama bulan dengan Jokowi akan melakukan kick off penggarapan. Syahrul menambahkan pihaknya sudah mempersiapkan alat mesin pertanian seperti traktor yang jumlahnya sekitar 1.200 unit.

"Saya kira sesudah kick off itu 40-an hari setelah itu di saat itulah penanaman kita harapkan sudah rampung untuk 30 ribu ha. Sebagai contoh untuk masuk pada 2021 di sekitar 80 ribuan ha dan seterusnya sampai dengan 164.598 ha yang sudah kita pecahkan," tutupnya.




(das/hns)

Hide Ads