Investasi bodong bergentayangan di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Bahkan merebaknya virus Corona bakal mengantarkan Indonesia ke jurang resesi, sebagaimana dipastikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan terjadi pada akhir September ini.
Di tengah situasi tersebut, investasi bodong yang menawarkan janji surga makin tumbuh subur.
"Jadi di masa pandemi ini juga makin banyak bermunculan investasi-investasi itu yang menawarkan bonus, menawarkan reward yang sebenarnya secara skema bisnisnya tidak rasional untuk mendapatkan reward yang cukup besar," kata Ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira saat dihubungi detikcom, Rabu (23/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi biasanya investasi bodong menjanjikan keuntungan lebih besar dibandingkan deposito, saham, dan instrumen investasi sah lainnya.
Baca juga: Jurus Tangkal Rayuan Investasi Bodong |
"Nah tiba-tiba ada model investasi yang nilai keuntungannya besar sekali bagi investor. Nah berarti ini kan orang memandang ini sebagai suatu kesempatan, apa lagi nih yang bisa menawarkan di tengah resesi," sebutnya.
Apalagi situasi saat ini tak sedikit orang yang gajinya dipotong hingga kehilangan pekerjaan. Mereka amat mudah tergoda dengan investasi bodong.
"Yang baru kehilangan pekerjaan atau baru kehilangan pendapatan, ada pemotongan gaji, itu juga harus mencermati juga, karena kalau misalnya ada tawaran yang menggiurkan itu gampang sekali tergoda tanpa melakukan kroscek atau pendalaman lebih lanjut," tambahnya.
Bagaimana biar tak terjerat? Baca di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Bareskrim Bongkar Penipuan Berkedok Investasi Kripto Internasional"
[Gambas:Video 20detik]