Saat Jack Ma Bikin 'Mesin Pembayaran' Bernilai Rp 2.987 Triliun

Saat Jack Ma Bikin 'Mesin Pembayaran' Bernilai Rp 2.987 Triliun

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 27 Sep 2020 10:30 WIB
Jack Ma
Foto: istimewa
Jakarta -

Ant Group, induk dari e-wallet Alipay yang didirikan Jack Ma akan segera melantai di bursa Hong Kong dan Shanghai. Perusahaan Afiliasi Alibaba Group ini mengejar nilai penawaran yang terbesar di dunia yakni US$ 35 miliar atau sekitar Rp 522 triliun (kurs Rp 14.938).

Dengan penawaran terbesar dalam sejarah perusahaan pembayaran di dunia itu, maka nilai Ant Group bakal tembus US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2.987 triliun.

Dilansir CNN, Minggu (27/9/2020), Ant Group merupakan perusahaan teknologi raksasa, dan platform pembayaran online terbesar di China. Aplikasi ini telah melayani berbagai layanan keuangan di China, mulai dari akun investasi, produk tabungan mikro, asuransi, skor kredit, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Ant Group berawal ketika Jack Ma tengah mencari jalan agar warga China bisa berbelanja di Alibaba dengan metode pembayaran yang mudah. Kala itu, di tahun 2004 sangat sedikit warga China baik pembeli, maupun penjual di Alibaba yang memiliki kartu debit atau kredit.

Jack Ma akhirnya menugaskan tim keuangan Alibaba untuk membuat Alipay yang berperan sebagai pihak ketiga terpercaya. Sehingga, ketika pembeli di Alibaba hendak membayar, uangnya akan disimpan dulu oleh Alipay dalam akun eskro, dan akan ditransfer ke penjual setelah pembeli mengkonfirmasi barangnya sudah diterima.

ADVERTISEMENT

Upaya itu pun menuai kesuksesan yang sangat besar. Saat ini, Alipay memiliki 711 juta pengguna aktif bulanan, dan menangani pembayaran 118 triliun yuan (US$ 17,2 triliun atau sekitar Rp 256.937 triliun). Aplikasi Alipay menguasai 55% pasar pembayaran seluler China. Sementara, saingannya yakni WeChat Pay dan QQ milik Tencent (TCEHY) menguasai 40% pasar.

Aplikasi ini juga menghubungkan jutaan orang ke banyak bank. Pengguna Alipay dapat mencari dan memilih produk asuransi, membayar tagihan, mendapatkan pinjaman, membayar staf, dan berinvestasi di pasar uang.

Pada tahun 2011, Jack Ma memisahkan Alipay dari Alibaba dan mendirikan entitas terpisah. Lalu, Alipay bergabung ke Ant Group pada tahun 2014. Namun, Jack Ma tetap mempertahankan seluruh kendalinya di Ant Group.

Salah satu layanan lain dari Ant Group paling populer adalah Yu'e Bao, sebuah produk manajemen aset kekayaan. Yu'e Bao diluncurkan pada tahun 2013.

Produk manajemen kekayaan yang diluncurkan pada tahun 2013 yang memungkinkan pengguna menginvestasikan uang yang tersisa di dompet digital mereka. Jumlah minimum untuk diinvestasikan hanya 1 yuan atau sekitar Rp 2.189.

Sementara, layanan manajemen aset lainnya yang ditawarkan oleh bank konvensional mempersyaratkan investasi minimal 50.000 yuan atau sekitar Rp 109 juta. Oleh sebab itu, banyak anak muda yang ingin berinvestasi namun belum memiliki uang banyak, jadi menggandrungi Yu'e Bao.

Dalam 6 bulan setelah diluncurkan, Yu'e Bao telah memiliki 49 juta pengguna dan simpanan sebesar Β₯ 250 miliar atau sekitar Rp 545 triliun. Lalu, di bulan Maret 2018 Yu'e Bao telah mengelola aset hingga 1.69 triliun yuan atau sekitar Rp 3.988 triliun.

Pemerintah China kemudian memaksa Yu'e Bao untuk melepaskan sebagian aset karena kekhawatiran tentang risiko sistemik. Pemerintah khawatir investasi besar-besaran itu gagal karena alasan tertentu, dan dapat mendatangkan malapetaka pada ekonomi China. Namun, Yu'e Bao tetap memegang dana terbesar dalam pasar keuangan China yakni sebesar 1,26 triliun yuan atau sekitar Rp 2.748 triliun per Maret tahun ini, menurut Fitch Ratings.



Simak Video "Saham Alibaba Meroket Seusai Jack Ma Muncul ke Publik"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads