Rahasia di Balik Ekonomi Vietnam yang Kebal Corona

Rahasia di Balik Ekonomi Vietnam yang Kebal Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 30 Sep 2020 08:37 WIB
HANOI, VIETNAM - MAY 16: People rollerskate at Hoan Kiem pedestrian street on May 16, 2020 in Hanoi, Vietnam. Though some restrictions remain in place, Vietnam has lifted the ban on certain entertainment facilities and non-essential businesses, including pubs, cinemas and spas & other tourist attractions to recover domestic tourism. On April 23, the Ministry of Transport started to increase domestic flights and trains to major destinations with limited passenger capacity. As of May 16, Vietnam has confirmed 318 cases of coronavirus disease (COVID-19 ) with no deaths in the country, 260 fully recovered and no new case caused by community transmission for 30 days.
Foto: Getty Images/Linh Pham
Jakarta -

Pemerintah Indonesia bisa mengambil pelajaran dari kesuksesan Vietnam yang menjaga perekonomiannya di tengah pandemi Corona. Ekonomi negeri Naga Biru ini tetap tumbuh dan jauh dari jurang resesi akibat COVID-19.

Baru-baru ini, Ekonomi Vietnam diumumkan tumbuh di zona positif, yaitu 2,6% di kuartal III-2020. Hal itu menandakan Vietnam seolah kebal dari Corona dan jauh dari resesi ekonomi yang sudah melanda banyak negara di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Thailand. Indonesia sendiri tinggal menghitung hari untuk masuk ke jurang resesi.

Apa rahasianya ekonomi Vietnam bisa selamat dari serangan Corona?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengungkapkan salah satu faktor keberhasilan Vietnam yang kebal terhadap dampak Corona adalah pemerintahannya berhasil belajar dari China dan cepat tanggap.

"Vietnam itu belajar dari China karena terkoneksi langsung. Pemerintahnya cepat tanggap ketika terjadi kasus pertama kali di China," kata Tauhid saat dihubungi b, Jakarta, Selasa (29/9/2020).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, cepat tanggap pemerintah Vietnam adalah menutup gerbang masuk khususnya dari jalur udara melalui pengurangan atau pembatasan jumlah penerbangan dari luar Vietnam.

"Lalu begitu ada yang kena, mereka langsung testing cukup banyak, dan tracing yang bagus. Sehingga bisa dilokalisir bahkan tidak ada korban sama sekali karena sumbernya kan dari luar ditutup dan yang di dalam cepat identifikasi by name by address bisa dilacak," jelasnya.

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai reformasi ekonomi Vietnam yang berlangsung sejak lama menjadi kunci negara tersebut terbebas dari dampak COVID-19.

lanjut ke halaman berikutnya

Perekonomian Vietnam ditopang oleh industri manufaktur yang besar. Reformasi ekonomi Vietnam berhasil menarik banyak investasi masuk ke negaranya. Lokasinya yang dekat dengan China pun dianggap menjadi faktor pengurang biaya logistik.

"Keberhasilan pertumbuhan ekonomi Vietnam, memang tidak terlepas dari jalan panjang reformasi ekonomi yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam atau sering dikenal dengan doi moi," kata Yusuf.

"Setelah pandemi, Vietnam menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif karena berhasil mencegah pandemi COVID-19 tidak meluas lebih banyak, sehingga mereka bisa recovery lebih cepat," tambahnya.

Seperti dikutip dari Nikkei Asian Review, secara tahunan ekonomi Vietnam masih tumbuh 0,39%. Ekonominya terus tumbuh berkat kegiatan ekspor yang masih berjalan, terutama suku cadang elektronik, baja, dan produk industri lainnya.

Ekspornya naik terus dalam tiga bulan terakhir, terutama untuk pengiriman ke China yang ekonominya juga mulai pulih setelah terkena pandemi Corona.

Penjualan ponsel dunia yang masih tumbuh juga turut membantu ekonomi Vietnam. Samsung punya pabrik ponsel yang berlokasi di Vietnam.

Menurut biro statistik pemerintah setempat, belanja pemerintah Vietnam juga tetap tinggi di tengah pandemi. Ditambah dengan investasi yang masih tumbuh.

Paduan keduanya ini menghasilkan banyak lapangan kerja di Vietnam, terutama di sektor infrastruktur jalan, rel kereta, dan lainnya. Namun tidak semua sektor ekonomi Vietnam kebal Corona. Industri pariwisatanya sangat terdampak parah.

Untungnya, industri pariwisata Vietnam ini hanya menyumbang 10% ke total ekonominya. Pemerintah Vietnam menargetkan ekonominya masih bisa tumbuh 2% hingga 2,5% di akhir 2020 ini.

Sementara Asian Development Bank (ADB) memprediksi ekonomi Vietnam akan tumbuh sekitar 1,8% di akhir 2020.



Simak Video "Video Trump Kenakan Tarif Impor 20% untuk Vietnam"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads