Obat COVID-19 Seharga Rp 3 Juta, Tarif Listrik Turun

Round-Up Berita Terpopuler

Obat COVID-19 Seharga Rp 3 Juta, Tarif Listrik Turun

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 21:22 WIB
Antivirus Remdesivir Disebut Berdampak Signifikan Terhadap Pemulihan Pasien COVID-19
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Berita terpopuler detikFinance Kamis (1/10/2020) tentang obat yang akan dipasarkan PT Kalbe Farma Tbk, bernama Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19. Obat ini diproduksi oleh perusahaan farmasi India, Hetero.

Harga jualnya mencapai Rp 3 juta/dosis. Selain itu, berita terpopuler lainnya tentang tarif listrik untuk pelanggan nonsubsidi tegangan rendah turun.

Kemudian berita terpopuler selanjutnya tentang kesepakatan Indonesia dan China menggunakan mata uang Rupiah dan Yuan dalam transaksi. Pengin tahu informasi selengkapnya, baca berita detikFinance terpopuler berikut ini. Langsung klik halaman selanjutnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 akan diedarkan di Indonesia oleh PT Kalbe Farma Tbk. Obat Corona tersebut dibuat oleh perusahaan farmasi India, Hetero dan diimpor ke Indonesia oleh anak perusahaan, PT Amarox Pharma Global.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius selaku distributor menjelaskan Covifor dijual di Indonesia seharga Rp 3 juta per dosis.

"Mengenai harga, bahwa harga memang saat ini sekitar Rp 3 juta," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

Namun dia menjelaskan bahwa harga tersebut masih bisa disesuaikan ke depannya jika volumenya mengalami peningkatan.

"Ini harga juga sangat tergantung dengan volume. Jadi kalau misalnya volumenya meningkat, harga juga semua bisa ditinjau kembali," sebutnya.

Baca selengkapnya di sini: Kalbe Farma Jual Obat COVID-19, Harganya Rp 3 Juta

Klik halaman selanjutnya


Tarif listrik pelanggan PLN nonsubsidi tegangan rendah turun pada Oktober ini. Penurunan tarif ini sebesar Rp 22,58 per kWh.

"Saya ingin juga menyampaikan kembali pada triwulan IV Oktober, November, Desember melalui pemerintah kami diminta menyesuaikan tarif tenaga listrik turun, kalau kita lihat Rp 22,58 per kWh," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan lewat Youtube Sahabat PLN Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dia tak menepis bagi sebagian orang penurunan ini kecil. Namun, ia berharap dapat mengurangi beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Ini saya kira dalam kondisi pandemi sesuatu yang mungkin saja dianggap beberapa orang kecil. Bagi kami, kami berharap bisa sedikit meringankan beban ekonomi di masa pandemi," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini: Hore! Tarif Listrik Turun per Hari Ini

Klik halaman selanjutnya


Indonesia dan China sudah meneken kerangka kerja sama untuk penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan. Kerja sama ini disebut akan menguntungkan Indonesia, karena dalam transaksi perdagangan dengan China tak lagi dibutuhkan dolar AS sebagai alat pembayaran.

Kesepakatan ini dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur People's Bank of China (PBoC) Yi Gang. Dalam keterangan resmi BI disebutkan kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini.

"Hal tersebut akan memperluas kerangka kerja sama LCS yang telah ada antara Bank Indonesia dan Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia dan Kementerian Keuangan Jepang," tulis keterangan resmi BI, Rabu (30/9/2020).

Baca selengkapnya di sini: China-RI Transaksi Pakai Rupiah dan Yuan, Bye-bye dolar AS!


Hide Ads