Efek Dahsyat Trump Corona: Harga Minyak Jatuh, Dolar Liar, Saham Terguncang

Efek Dahsyat Trump Corona: Harga Minyak Jatuh, Dolar Liar, Saham Terguncang

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2020 14:54 WIB
President Donald Trump and first lady Melania Trump walks off stage at the end of the first presidential debate Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. (AP Photo/Julio Cortez)
Presiden AS Donald Trump. Foto: AP Photo
Jakarta -

Pasar keuangan dan komoditas dunia tiba-tiba terguncang. Alasannya, orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump, positif terjangkit virus Corona.

Trump bersama istrinya, Melania, langsung menjalani karantina mandiri terhitung setelah hasil tes Corona keluar. Investor dibuat kaget dengan berita ini.

Akibatnya pasar keuangan dan komoditas dunia pun bergejolak. Salah satunya adalah dolar AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagi tadi The Greenback sempat melemah, tapi siang ini jadi menguat terhadap rupiah. Bergerak naik turun bak kuda liar.

Hingga pukul 13.00 WIB siang tadi, dolar AS berada di level Rp 14.850. Menguat sekitar 0,2% setelah pagi tadi sempat melemah.

ADVERTISEMENT

Pagi tadi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah ada di level Rp 14.765. Angka tersebut tercatat berkurang 184 poin (1,17%).

Selain itu, indeks saham berjangka untuk S&P 500 EScv1 turun 1,21% pada di pasar Asia, sementara imbal hasil treasury juga turun.

Indeks saham berjangka atau stock index future terdiri dari saham-saham pilihan sebuah indeks yang diperdagangkan di pasar bursa internasional. Indeks ini juga sering menjadi indikator perekonomian sebuah negara.

Indeks saham berjangka Dow Jones Industrial Average juga turun 435 poin.

Lanjut ke halaman berikutnya

Tidak berhenti sampai di situ. Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Jumat sore ini setelah Trump mengumumkan dirinya positif virus Corona.

Dilansir CNBC, Jumat (2/10/2020), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,71% menjadi US$ 39,82 per barel berdasarkan patokan internasional. Minyak mentah berjangka AS juga merosot 2,89% menjadi US$ 37,60 per barel. Kondisi itu mengikuti penurunan yang cukup besar pada hari Kamis hampir 4%.

Saham perusahaan minyak secara regional juga turun pada perdagangan Jumat. Di Australia, saham Beach Energy turun 7,3%, sementara Santos turun lebih dari 5%. Di Jepang, Inpex tergelincir 3,25%.


Hide Ads