Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pasar saham di AS bakal geger menyambut berita Trump positif Corona. Menurutnya, sentimen ini bisa membuat Wall Street terkoreksi.
Dia mengungkapkan investor akan semakin khawatir dengan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat. Di satu sisi kasus COVID-19 secara total di negara tersebut masih belum surut, kini justru pemimpin negaranya yang ikut terjangkit virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat kasus COVID di US ini masih paling tinggi, itu sudah jadi sentimen buat investor. Apalagi dengan presidennya yang saat dites positif, kondisinya membuat kekhawatiran baru dari investor soal recovery-nya ekonomi di US," ujar Josua ketika dihubungi detikcom.
Dia mengatakan akan banyak investor memindahkan asetnya dari Wall Street karena sentimen ini. Dialihkan ke beberapa safe haven, mulai dari uang tunai, surat utang, hingga emas.
"Berita ini berikan concern baru terkait recovery ekonomi US, pasar saham pasti akan terkoreksi. Investor cenderung akan memindahkan asetnya ke safe haven, asetnya baik surat utang AS, cash, atau alihkan ke currency lainya. Mungkin Yen Jepang atau Swiss Franc, ataupun bisa lari ke emas," ujarnya.
Dia mengatakan indeks Dow Jones dan Nasdaq kemungkinan akan terkoreksi dalam di saat pembukaan perdagangan hari ini.
"Pasar saham sih cenderung akan cukup terkoreksi, futuresnya aja Dow Jones turun 450 poin, lalu Nasdaq 200 poin. Ini futures aja melemah bisa saja pembukaan di Eropa dan Amerika akan terkoreksi secara umum," papar Josua.
Di sisi lain, hari ini juga akan ada rilis data perekonomian AS. Dia menilai Wall Street akan sangat dinamis nilainya saat pembukaan perdagangan.
"Nanti malam juga ada data ekonomi AS. Ini juga responsnya akan sangat dinamis saat sesi perdagangan Amerika dibuka," kata Josua.
Tonton video 'Pertemuan Terakhir Donald Trump dan Hope Hicks Sebelum Positif Corona':
(fdl/fdl)