Pemerintah melalui Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Pemerintah Provinsi Bali baru saja meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui program restorasi terumbu karang atau Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG).
Program PEN Padat Karya restorasi terumbu karang itu kemudian akan membentuk kebun karang di lima daerah di Provinsi Bali, antara lain Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, Pantai Serangan, dan Buleleng.
Untuk membangun kebun karang di 5 daerah tadi, pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 111,2 miliar dari anggaran APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bersumber dari dana PEN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ICRG di provinsi Bali akan dibangun dengan anggaran APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp 111,2 miliar dengan target kebun karang seluas 50 hektare yang terpasang di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pandawa, Buleleng," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara peluncuran program tersebut secara virtual, Rabu (7/10/2020).
Tujuan dari peluncuran program PEN Restorasi Terumbu Karang ini, selain sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang, sekaligus untuk mendorong perekonomian wisata bahari di Bali yang cukup terdampak oleh pandemi COVID-19. Untuk itu, Edhy menargetkan program ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja dalam waktu dekat ini.
Tenaga kerja yang ditarget meliputi penyelam, seniman patung atau relief, katering atau penjual makanan, selain karyawan atau pegawai hotel dan nelayan yang berdampak. Terdapat pula pekerja bengkel, penyedia transportasi, masyarakat setempat, serta pemangku adat yang akan terlibat dalam program PEN Restorasi Terumbu Karang ini.
"Target penyerapan tenaga kerja sebanyak 11 ribu orang," ungkapnya.
Pelaksanaan program PEN Restorasi Terumbu Karang ini dikoordinasikan Kemenko Maritim dan Investasi, sedangkan tugas KKP khususnya Dirjen Pengelolaan Ruang Laut menjadi penyelenggara kegiatan. Dalam pelaksanaan program ini di lapangan, KKP akan dibantu oleh Pemda Bali, LIPI, BKSDA Bali, perguruan tinggi, serta Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
"Pembangun ICRG ini tidak hanya berhenti di sini namun didukung oleh Indonesia Tourism Development Corporation akan dibangun Museum Coral Garden yang akan dilengkapi kebun karang," sambungnya.
Sedangkan untuk perawatan kebun karang ini ke depannya, tidak hanya menjadi tugas pemerintah namun juga melibatkan organisasi masyarakat hingga masyarakat pesisir itu sendiri.
"Harapan ke depan kebun karang ini akan meramaikan kunjungan wisata yang akan memberikan harapan dan penyemangat untuk membangkitkan kembali sektor wisata bahari Indonesia. Tentunya monitoring dan perawatan kebun karang selanjutnya akan menjadi prioritas untuk mendapatkan hasil, dan kebun karang yang subur dengan berbagai jenis ikan," tuturnya.
"Saya sangat berharap masyarakat sebagai penerima bantuan akan mengelola kawasan wisata bawah air dengan berkelanjutan. Di samping itu organisasi masyarakat agar tetap dapat terus mendampingi masyarakat dalam mengelola kebun karang sebagai atraksi wisata," imbuhnya.
(dna/dna)