Pemerintah memerlukan anggaran Rp 4,6 triliun untuk menyalurkan BSU kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS, termasuk guru honorer di dalamnya.
Nunuk menjelaskan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebutuhan anggaran subsidi gaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kemenkeu dalam hal memenuhi kebutuhan anggaran BSU tersebut, yang sekiranya membutuhkan anggaran Rp 4,6 triliun," kata dia.
Subsidi gaji rencananya akan diberikan kepada 1,8 juta guru honorer, yang mana menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya saing UKM Kemenko Bidang Perekonomian Rudy Salahudin totalnya sebesar Rp 2,4 juta per peserta.
"Sama (nominalnya dengan bantuan subsidi gaji di Kementerian Ketenagakerjaan), sama Rp 2,4 juta," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (21/9/2020).
Perlu diketahui, pada program BSU dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), pemerintah menyalurkan bantuan subsidi gaji kepada 12,4 juta, dari rencana semula 15,7 juta pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan sisa anggaran tersebut akan diberikan kepada guru honorer di Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag).
Simak Video "Video: Mendikdasmen Sebut Bantuan Guru Honorer Akan Diumumkan 2 Mei"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/zlf)