Kembangkan Transportasi di 10 Kota, Kemenhub Kucurkan Rp 500 M

Kembangkan Transportasi di 10 Kota, Kemenhub Kucurkan Rp 500 M

Arbi Anugrah - detikFinance
Rabu, 14 Okt 2020 14:48 WIB
Dirjen Perhubungan Darat di Purwokerto
Foto: Arbi Anugrah/detikcom: Dirjen Perhubungan Darat di Purwokerto
Purwokerto -

Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dari 10 kota yang mendapatkan bantuan program bus buy the service (BTS) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan anggaran yang disiapkan pada tahun 2020 untuk lima kota besar mencapai Rp 250 miliar.

Sedangkan pada tahun 2021 sebanyak Rp 500 miliar untuk 10 kota termasuk di antaranya Kota Purwokerto.

"Anggaran rata-rata yang tahun kemarin 2020 sebenarnya saya siapkan Rp 250 miliar di lima kota besar. Nah sekarang kita Rp 500 miliar untuk di 2021, untuk 10 kota. Karena tambahan 5 lagi Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin sama Purwokerto, jadi ada 10 kota besar. Untuk Purwokerto belum kita hitung, tapi perkiraan saya sekitar Rp 30 - Rp 40 miliar," kata Budi Setiyadi, di Pendopo Sipanji, Kabupaten Banyumas, Rabu (14/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikan usai acara penandatanganan nota kesepakatan sinergi pembangunan angkutan perkotaan khususnya melalui program bus "Buy The Service" (BTS) antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.

Dia menjelaskan dalam program BTS ini sudah dilakukan di lima kota besar seperti Denpasar, Yogyakarta, Solo, Medan, dan Palembang. Program ini dirancang agar dapat mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan di Indonesia, sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil.

ADVERTISEMENT

"Dengan konsep 'Buy The Service' yang didukung oleh manajemen pengelola yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaran yang meliputi sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time, diharapkan menuju angkutan umum yang lebih profesional," jelasnya.

Dia juga mengatakan program ini merupakan langkah awal implementasi dari program "Buy The Service (BTS)" yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik. Sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik tersebut yang saat ini masih gratis.

"Kota-kota seperti Yogyakarta dan Bali itu untuk mendukung pariwisata, kalau di Palembang kita jadi feedernya MRT dan di Bandung itu tingkat kemacetannya yang tinggi sekali. Jadi sebetulnya disini (Purwokerto) dengan Pemerintah menyiapkan BTS itu mendidik masyarakat untuk mulai meninggalkan kendaraan pribadi," jelasnya.

Langsung klik halaman berikutnya

Dia mengungkapkan untuk Kota Purwokerto terdapat sekitar enam koridor. Meskipun demikian pihaknya masih akan melakukan peninjauan kembali terhadap enam koridor yang telah disampaikan.

"Dan yang di Purwokerto ini tadi disampaikan ada enam koridor, cuma saya minta ditinjau kembali, apakah itu sesuai. Kemudian sebagian koridornya saya minta tidak hanya di Banyumas saja, bisa ke Purbalingga bisa ke Cilacap yang berdekatan. Tapi untuk enam koridor itu akan kita survei, mungkin yang prioritas dulu. Untuk highway, perkiraan saya untuk Purwokerto sekitar 70-80 kendaraan (bus) disini," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, saat ini semangat dunia berlomba lomba membuat lingkungan semakin bersih dan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Pihaknya sedang meminta satu koridor bus BTS di kota-kota yang sudah siap, seperti Palembang, Solo, dan sebagainya untuk menggunakan bus listrik.

"Jadi saya minta tahun depan itu satu koridor terutama kota yang sudah siap seperti Palembang, Solo dan sebagainya itu menggunakan bus listrik, termasuk di Purwokerto juga memungkinkan, dan saya sudah kordinasi dengan PLN karena sekarang sudah ada tiga pabrikan yang membuat bus listrik di Indonesia," ucapnya.

Terkait dengan enam koridor yang diusulkan Pemkab Banyumas, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan hal itu meliputi Purwokerto-Ajibarang, Patikraja-Baturraden, Purwokerto-Gunung Tugel-Banyumas, Terminal Banyumas-Sokaraja-Terminal Kebondalem, Terminal Tipe A Bulupitu-Terminal Kebondalem, dan Terminal Karanglewas-Terminal Kebondalem.

"Itu baru usulan kami. Tapi berdasarkan petunjuk Pak Dirjen supaya ada aglomerasi," ujarnya.

Menurut dia, enam koridor tersebut saat sekarang sedang disurvei oleh tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mengetahui tingkat kelayakannya, kebutuhan armada, taksiran jumlah penumpang, dan sebagainya.


Hide Ads