Dia mengungkapkan untuk Kota Purwokerto terdapat sekitar enam koridor. Meskipun demikian pihaknya masih akan melakukan peninjauan kembali terhadap enam koridor yang telah disampaikan.
"Dan yang di Purwokerto ini tadi disampaikan ada enam koridor, cuma saya minta ditinjau kembali, apakah itu sesuai. Kemudian sebagian koridornya saya minta tidak hanya di Banyumas saja, bisa ke Purbalingga bisa ke Cilacap yang berdekatan. Tapi untuk enam koridor itu akan kita survei, mungkin yang prioritas dulu. Untuk highway, perkiraan saya untuk Purwokerto sekitar 70-80 kendaraan (bus) disini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, lanjut dia, saat ini semangat dunia berlomba lomba membuat lingkungan semakin bersih dan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Pihaknya sedang meminta satu koridor bus BTS di kota-kota yang sudah siap, seperti Palembang, Solo, dan sebagainya untuk menggunakan bus listrik.
"Jadi saya minta tahun depan itu satu koridor terutama kota yang sudah siap seperti Palembang, Solo dan sebagainya itu menggunakan bus listrik, termasuk di Purwokerto juga memungkinkan, dan saya sudah kordinasi dengan PLN karena sekarang sudah ada tiga pabrikan yang membuat bus listrik di Indonesia," ucapnya.
Terkait dengan enam koridor yang diusulkan Pemkab Banyumas, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan hal itu meliputi Purwokerto-Ajibarang, Patikraja-Baturraden, Purwokerto-Gunung Tugel-Banyumas, Terminal Banyumas-Sokaraja-Terminal Kebondalem, Terminal Tipe A Bulupitu-Terminal Kebondalem, dan Terminal Karanglewas-Terminal Kebondalem.
"Itu baru usulan kami. Tapi berdasarkan petunjuk Pak Dirjen supaya ada aglomerasi," ujarnya.
Menurut dia, enam koridor tersebut saat sekarang sedang disurvei oleh tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mengetahui tingkat kelayakannya, kebutuhan armada, taksiran jumlah penumpang, dan sebagainya.
(arb/hns)