Erick Thohir & Retno Marsudi Blusukan ke Inggris, Apa Hasilnya?

Erick Thohir & Retno Marsudi Blusukan ke Inggris, Apa Hasilnya?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 14 Okt 2020 22:44 WIB
Menlu Retno Marsudi memimpin acara jalan santai Diplomatic Walk di kawasan GBK, Senayan, Jakarta. Jalan santai itu rangka menyambut Asian Games 2018.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bersama Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan bilateral dan bisnis dengan pemerintah dan badan usaha di Inggris. Hasilnya, ada sederet investasi yang akan masuk ke Indonesia.

Retno mengatakan beberapa investor asal Inggris di bidang renewable energy berencana untuk beroperasi di Indonesia.

"Mengenai kerja sama investasi dengan Inggris, saya menyambut baik minat kuat dari beberapa investor Inggris di bidang renewable energy, misalnya Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar PVs," katanya dalam konferensi virtual, Rabu (14/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orbital Marine Power merencanakan membangun proyek tidal turbine yang akan memproduksi energi 10MW di wilayah timur Indonesia, Nova Innovation yang berencana membangun off-grid tidal turbine," tambahnya.

Inggris, kata Retno, merupakan mitra strategis Indonesia sejak 2012 dan Inggris merupakan mitra investasi kedua terbesar dari Eropa. Dia menyebut Inggris telah berkomitmen 1 juta poundsterling untuk ASEAN COVID-19 Response Fund.

ADVERTISEMENT

Kemudian, terjadi pertemuan dan penandatanganan LoI (Letter of Intent) antara Imperial College London (ICL), VacEquity Global Health ltd (VGH) dan Kementerian Kesehatan. Dalam pertemuan dengan ICL dan VGH, mereka membahas berbagai potensi kerja sama strategis ke depan di antaranya penelitian, pendidikan dan inovasi terkait dengan pengembangan platform vaksin self-amplifying RNA (saRNA) dan pencegahan dan pengendalian penyakit menular, teknologi kesehatan dan peningkatan SDM di bidang kesehatan.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Indonesia dan ICL masih terus membahas kemungkinan dilakukannya uji klinis tahap 3 vaksin saRNA di Indonesia. Vaksin saRNA ini memiliki arti penting karena memungkinkan pengembangan unit manufaktur modular yang dapat memastikan akses cepat atas vaksin dimanapun di dunia.

Retno dan Erick juga bertemu dengan CEO CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk membahas peluang kerja sama strategis yang dapat dilakukan keduanya. Retno mengatakan Bio Farma akan mengadakan due dilligence dengan CEPI yang nantinya akan melebarkan networking kerja sama pengembangan vaksin.

"Bio Farma berencana melakukan kerja sama dengan CEPI. Pengembangan manufacturing vaksin," jelas Retno.

Dalam kesempatan yang sama, Erick mengatakan hal itu merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki perusahaan kualitas dunia yakni Bio Farma.

"Tentu ini membuktikan kalau kita mempertanyakan kualitas bangsa kita, kemampuan bangsa kita adalah sesuatu yang aneh. Di sini terjawab kita mempunyai perusahaan yang kualitas dunia yaitu Bio Farma. Kita mempunyai medical research yang juga dipercayakan," tutur Erick


Hide Ads