Kapasitas pengunjung bioskop kini hanya 25%. Para pengelola bioskop meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkaji kembali batas maksimal pengunjung tersebut, dan menaikkannya jadi 50%.
"Pak Gubernur, tolong dikaji ulang lagi, kami memohon. Kami mengapresiasi, itu sudah bagus. Tapi sayang, sedikit lagi, naikkan ke 50%," kata Djonny ketika dihubungi detikcom, Kamis (15/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, tak semua pengelola bioskop akan membuka kembali bioskopnya dengan kapasitas tersebut. Menurutnya, batas pengunjung tersebut tak layak secara ekonomis, baik bagi pengelola, maupun produser film yang akan menayangkan film-nya.
Apalagi, kinerja bioskop sudah tertekan karena hampir 7 bulan tutup. "Kita dari awal patuh dengan ketentuan Pemda Jakarta. Juli nggak jadi buka, kita sabar. Agustus juga tidak jadi juga, September boleh buka, eh nggak jadi juga. Nah ini yang keempat. Kita kan sabar, nggak pernah kita ribut. Kita juga menampung semua masukan," papar Djonny.
Baca juga: Pendapatan Box Office AS Ambyar Jadi Rp 29 T |
Menurut Djonny, para pengelola sudah menyiapkan protokol kesehatan dan akan menerapkannya dengan baik apabila kapasitas bisa 50%. Lagipula, menurutnya setelah dibuka, tak mungkin bioskop langsung ramai.
"Kalau buka langsung ramai saya kira nggak. Itu butuh proses sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan kita lakukan recovery," urai Djonny.
Ia juga meminta agar pihak-pihak lainnya tak menebarkan ketakutan pada masyarakat untuk berkunjung ke bioskop. Menurutnya, sejauh ini tak ada klaster penyebaran baru COVID-19 di bioskop.
"Belum ada yang terbukti jadi klaster, di internasional juga begitu. Kita sudah cari tahu, ada yang 1 bulan, ada yang lebih, alhamdulillah tidak masalah. Asal protokol kesehatannya diperketat," pungkasnya.
(fdl/fdl)