PM Jepang Datang, RI Dapat Utang Nyaris Rp 7 T

PM Jepang Datang, RI Dapat Utang Nyaris Rp 7 T

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 21 Okt 2020 06:35 WIB
Jokowi bertemu PM Jepang Yoshihide Suga (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Jokowi bertemu PM Jepang Yoshihide Suga (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru, Yoshihide Suga melakukan kunjungan ke Indonesia. Kegiatan ini merupakan serangkaian kunjungan kenegaraan perdana sejak ia dilantik bulan lalu.

Salah satu hasil dari kunjungan itu, Jepang akan memberikan bantuan pinjaman kepada Indonesia hampir Rp 7 triliun.

Jokowi menjamu Suga beserta delegasinya di Istana Bogor. Sebelum melakukan pernyataan pers, keduanya sempat melakukan pertemuan singkat untuk membahas kerja sama yang akan dibangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kunjungan ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan pertama PM Suga setelah dilantik sebagai Perdana Menteri bulan September yang lalu. Hal ini menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia," kata Jokowi dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/10/2020).

Suga mengungkapkan telah dibicarakan mengenai hasil diskusi keduanya, mulai dari penanganan wabah COVID-19 hingga bidang ekonomi. Salah satunya Jepang akan memberikan pinjaman sebesar 50 miliar yen atau setara Rp 6,95 triliun.

ADVERTISEMENT

"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," ucapnya.

Bantuan pinjaman tersebut diberikan untuk penanggulangan bencana. Selain itu Jepang juga akan mendorong kerja sama dengan lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.

Tak hanya itu Jepang juga akan mencabut larangan kunjungan bagi WNI ke Jepang. Tapi ada syaratnya. Baca di halaman berikutnya.

Suga mengungkapkan beberapa inisiatif yang akan dilakukan Jepang sebagai bentuk realisasi kerja sama kedua negara. Di bidang ekonomi, Jepang akan membuka pintu seluas-luasnya di sektor bisnis. Negara itu akan melonggarkan kebijakan isolasi mandiri bagi WNI yang datang ke Jepang untuk urusan bisnis.

"Kami sepakat berkoordinasi secara erat untuk memulai kembali secepat-cepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis untuk jangka pendek dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan," tuturnya.

Pelonggaran itu akan dituangkan dalam kerangka perjanjian kerja sama perdagangan dan penanaman modal Indonesia-Jepang atau Jepang-Indonesia Economic Partnership Agreement (JIEPA).

Tak hanya pebisnis, Jepang juga akan melonggarkan aturan itu untuk keperluan di bidang kesehatan seperti tenaga medis.

Jokowi juga menyambut baik pembahasan upaya penguatan kerja sama di bidang ekonomi dengan Jepang. Negara itu dianggap sebagai mitra strategis Indonesia.

"Saya menekankan pentingnya spirit kerjasama untuk terus diperkuat terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia," kata Jokowi.


Hide Ads