Selanjutnya, jumlah tes di Jawa Tengah sempat tinggi yakni hingga 71,2% dari target WHO. Sayangnya, angka tersebut kembali mengalami penurunan di awal Oktober.
"Pernah tinggi sampai 71,2% target WHO atau sudah 700-an, tapi kemudian turun lagi. Beberapa minggu terakhir turun, di awal Oktober hanya 55,5% dari target WHO," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, di Jawa Timur juga masih perlu ditingkatkan untuk jumlah tes maupun tracing-nya. Apalagi, positivity rate Jawa Timur secara konsisten masih bertahan di kisaran 7-10%.
"Jawa Timur jumlah tes memang meningkat tapi masih di bawah standar WHO (hanya 68% dari target) dan dari target nasional. Positivity rate menurun, tapi masih lebih tinggi dari target 5%, karena 5% ke bawah biasanya epidemi atau wabah masih terkendali, tapi ini masih di atas 5%," pungkas Iwan.
(eds/eds)