Ekonomi Indonesia disebut masih mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan meski begitu ekonomi sudah menunjukkan pemulihan.
Dia menyebut pandemi Corona memberikan dampak yang luar biasa ke kesehatan, sosial, hingga perekonomian.
"Ekonomi kita masih tertekan meski sudah ada tanda pemulihan. Ini harus terus kita jaga," kata dia dalam acara KNEKS, Sabtu (24/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meminimalkan dampak pandemi, pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Salah satunya dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Melalui PEN pemerintah sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun yang diberikan untuk berbagai bidang mulai dari kesehatan, jaring pengaman sosial, hingga bantuan untuk pemerintah daerah (Pemda).
Dia menyebut penurunan outlook perekonomian Indonesia akibat COVID-19 akan terus diminimalkan melalui berbagai instrumen-instrumen pemerintah.
Menurut Sri Mulyani langkah ini diharapkan bisa memberikan dampak yang baik sehingga pemulihan ekonomi bisa terus berlanjut hingga tahun depan dan tahun berikutnya. Dengan demikian, pemerintah bisa terus melanjutkan program mengurangi kemiskinan dan ketimpangan di Tanah Air.
"Kita akan berupa agar momentum pemulihan akan berjalan pada tahun 2021 sehingga ekonomi kembali tumbuh positif di dalam rangka memperbaiki kesejahteraan masyarakat kembali dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan," jelas dia.
(kil/ara)