Long Weekend atau libur panjang akhir pekan sebentar lagi tiba. Dengan adanya cuti bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2020 menjadi Long Weekend.
Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan stimulus penerbangan Rp 215 miliar. Stimulus diberikan dalam dua kategori yaitu subsidi pembebasan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar Rp 175 miliar dan bantuan kalibrasi Rp 40 miliar lebih untuk AirNav, Angkasa Pura I, dan Angkasa Pura II.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, stimulus itu akan memberikan dampak signifikan pada jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan pesawat, khususnya di bandar udara (Bandara) yang dikelola perusahaannya. Bahkan, ia memproyeksi akan ada lonjakan penumpang sekitar 7-9% di long weekend mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini masih baru, dan minggu depan sudah terjadi stimulusnya, animo masyarakat memang ada, ada yang sudah beli tiket dan sebagainya. Prediksi kami mungkin kisarannya sekitar 7-9%," kata Awaluddin dalam briefing media yang digelar virtual, Sabtu (24/10/2020).
Menurutnya, stimulus ini akan memberikan dampak yang sangat berbeda. Pihaknya sendiri sebelumnya sudah memproyeksi, di long weekend mendatang ada lonjakan penumpang 4-6% jika tak ada stimulus.
"Nah kalau yang biasa, pada saat operasi weekdays biasa atau tanpa libur kemudian ada libur yang panjang 2-3 hari bersamaan, itu sangat beda perbedaannya. Before and after itu kisarannya 4-6%," imbuh dia.
Untuk mengantisipasi libur panjang ini, pihaknya memastikan Bandara AP II akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (COVID-19) dengan tertib. Khususnya di 5 Bandara AP II yang mendapatkan stimulus PSC antara lain:
1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta
2. Bandara Internasional Halim Perdanakusuma
3. Bandara Internasional Kualanamu
4. Bandara Internasional Internasional Silangit
5. Bandara Internasional Banyuwangi
Ada 5 protokol kesehatan yang diterapkan AP II yakni physical distancing, health screening, touchless processing, cleanliness & sanitizing, dan people protection.
"Kami sediakan layanan-layanan secara digital jadi tidak menyentuh langsung. Dan paling penting people protection, salah satu yg terpenting karyawan AP II. Kami juga mencoba proteksi tidak ada transisi virus ketika hendak terbang. Salah satu contoh membawa surat kesehatan. Dan kami juga lakukan proses screening yang sangat ketat bersama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19," urai dia.
Ia memastikan, baik di 5 Bandara di atas, dan di 14 Bandara AP II lainnya, tak ada masalah dalam hal penanganan pandemi COVID-19.
"Secara umum saya ingin memastikan bahwa apapun yang akan dijalankan melalui program-program baik dari perseroan maupun pemerintah, kami siap," pungkas Awaluddin.
(fdl/fdl)