UEA Mau Kirim Turis ke Pulau Dewata, Tunggu Wisata Bali Dibuka

UEA Mau Kirim Turis ke Pulau Dewata, Tunggu Wisata Bali Dibuka

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 26 Okt 2020 12:08 WIB
turis
Foto: (Gede/detikTravel)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah memutuskan untuk menunda pembukaan wisata di Pulau Dewata bagi turis asing yang direncanakan pada 11 September lalu. Dengan keputusan itu, maka wisata Bali tak akan dibuka bagi turis asing hingga akhir 2020.

Menanggapi itu, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis mengatakan, pemerintah UEA melalui Abu Dhabi Department of Culture and Tourism atau Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi meminta agar wisata Bali bisa dibuka, khususnya untuk turis dari UEA.

Husin mengaku, ia baru saja melakukan conference dengan Chairman of Abu Dhabi Department of Culture and Tourism Mohamed Khalifa Al-Mubarak yang mengatakan akan mengirim turis UEA ke Bali jika wisatanya sudah dibuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah tadi bilang, Menteri Pariwisatanya (UEA), kalau misalnya Anda segera buka Bali, saya kirim banyak orang ke Bali sekarang. Saya bilang insyaallah kita akan buka Desember," kata Husin dalam Blak-blakan detikcom, Senin (26/10/2020).

Husin mengatakan, Kedubes Indonesia untuk UEA memang sedang fokus meningkatkan jumlah turis dari UEA ke Bali. Pasalnya, selama ini turis UEA lebih banyak mengunjungi Thailand.

ADVERTISEMENT

"Saya tadi bicara itu dengan Menteri Pariwisata UEA, kita baru saja video conference bagaimana meningkatkan jumlah turis dari UEA ke Indonesia. Sebab fakta-fakta yang ada, jumlah turis UEA ke Thailand banyak, bisa 130.000 orang sebelum pandemi. Tapi ke Indonesia hanya 10%," tutur dia.

Untuk menindaklanjuti rencana itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama akan diundang ke UEA. Harapannya, Indonesia bisa membahas kemudahan bagi turis untuk berwisata ke dua negara itu,

"Saya akan undang Menteri Pariwisata Pak Wishnutama, bulan depan ke Abu Dhabi dan Dubai untuk bertemu menterinya, sekaligus melihat bagaimana Dubai Airport dibuka buat turis. Jadi Bandara Soetta dan Bali bisa belajar, oh begini cara buka supaya lebih aman saat pandemi. Jadi banyak yang kita pikirkan untuk meningkatkan semua itu," terang Husin.

Husin mengungkapkan, selain meningkatkan jumlah turis ke Bali, UEA juga menginginkan ada kawasan wisata Islam khusus di kawasan Aceh.

"UEA juga berpikir bisa nggak kita dapat 1 pulau yang dekat dengan Abu Dhabi, dalam hal ini di sekitar Aceh untuk kita buat pengembangan kawasan tourism untuk negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council)," imbuhnya.

Menurut Husin, letak geografis Aceh sangat mendukung rencana tersebut, dan turis UEA hanya perlu menghabiskan perjalanan sekitar 5 jam untuk sampai di Aceh.

"Kenapa di Aceh? Karena jarak tempuh pesawat dari Abu Dhabi ke Aceh kurang lebih 5-5,5 jam. Dia minta itu. Kita coba kaji. Ada tidak tempat untuk bisa dikembangkan turis. Apakah di Aceh dan sekitarnya, atau Riau. Kita sedang kaji dengan Menparekraf," pungkas Husin.


Hide Ads