Harga Emas Antam Melorot ke Bawah Rp 1 Juta/Gram

Harga Emas Antam Melorot ke Bawah Rp 1 Juta/Gram

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 09:00 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Foto: Grandyos Zafna

Menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi penurunan harga emas Antam belakangan ini dipicu oleh penurunan harga emas global. Penurunan harga emas global dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya terkait minimnya kejelasan tentang kesepakatan stimulus Amerika Serikat (AS).

"Stimulus yang seharusnya sudah digelontorkan rupanya sampai saat ini di AS belum, kemungkinan besar setelah tanggal 8 November, karena apa, kongres ini adalah masa jabatan terakhir, di kongres partai republik dan demokrat yang masih reses sampai tanggal 8 sehingga tanggal 9 mereka baru masuk kemungkinan besar tanggal 9 baru dilakukan stimulus," terangnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sentimen lain ialah persaingan Donald Trump dan Joe Biden jelang Pemilu AS yang diselenggarakan 3 November mendatang. Lalu, faktor lainnya adalah soal penerapan kembali kebijakan lockdown di beberapa wilayah AS dan Eropa mengakibatkan pelemahan ekonomi.

"Walaupun bank sentral Eropa kemarin tetap mempertahankan suku bunga dan akan menggelontorkan stimulus seperti biasanya tetapi tidak serta merta mendukung penguatan terhadap harga emas. Karena bagaimanapun bank sentral Eropa menggelontorkan stimulus kalau ekonominya mati suri apalah artinya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Terakhir, terkait masalah Brexit di mana Inggris dan negara-negara Eropa lainnya tampak belum siap benar-benar berpisah. Ada banyak faktor yang bisa menggagalkan pembicaraan Brexit. Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu faktor penguatan dolar AS dan berimbas pada pelemahan harga emas.

"Banyak ini yang sampai saat ini masih terus menjadikan sebagai momok kegagalan dalam pembicaraan Brexit. Nah dari situlah indeks dolar kembali lagi mengalami penguatan sehingga wajar kalau seandainya emas ini jatuh," imbuhnya.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra. Pemicu utamanya adalah stimulus AS.

"Pertama karena stimulus AS tidak berhasil dikeluarkan sebelum pemilu, itu mendorong kekuatan pasar meningkat, pemulihan tidak akan berjalan sesuai rencana, terutama di AS jadi orang masuk ke dolar," kata Ariston.

Kedua, sambungnya soal peningkatan kasus penularan COVID-19 yang mendorong penerapan kembali kebijakan lockdown terutama di Eropa.

"Itu juga mendorong kekuatan pelaku pasar soal pelambatan pemulihan ekonomi jadi orang masuk ke aset safe haven dolar AS. Jadi kalau dibandingkan emas, dolar sekarang lebih dianggap lebih aman dibanding emas," ucapnya.


(acd/hns)

Hide Ads