Dinas pun mencatat ada puluhan pekerja yang akhirnya terkena PHK. Di perusahaan di Desa Gondoharum ada 17 pekerja yang di PHK. Kemudian perusahan di Jalan Lingkar Kudus ada 18 orang terkena PHK. Jika ditotal ada 35 orang kena PHK.
"Kalau perusahaan di Jalan Lingkar ada sebanyak 18 orang, semuanya sudah selesai terkait kewajiban perusahaan. Kemudian di Gondoharum itu ada 17 tenaga. Iya cuman hanya itu," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan awal pandemi juga ada beberapa perusahaan yang merumahkan pekerjanya. Namun kini mulai bergeliat kembali.
"Salah satunya dulu awal pandemi Mubarok Food juga merumahkan itu kan jual oleh - oleh, pada awal pandemi kan orang takut keluar rumah. Sehingga tidak laku dan tutup dua bulan. Tapi ini sudah normal kembali," jelas dia.
Sedangkan kata dia di sektor rokok, kata Agus tidak terdampak. Bahkan ada perusahaan rokok ternama di Kudus yang sedang merekrut pekerja.
"Djarum itu saat ini malahan sedang merekrut pekerja. Sehingga pada dasarnya di Kudus dengan industri rokok yang tidak berdampak sehingga tidak terlalu terdampak pada sektor tenaga kerja," tandas Agus.
Caption : Kabid Hubungan Industrial dan Perselisihan Ketenagakerjaan pada Dinas Perinkop dan UKM Kudus, Agus Juanto saat ditemui di kantornya Jalan Conge nomor 99 Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (3/11/2020).
(hns/hns)