Waduh, Saat Corona KAI Pernah Cuma Angkut 72 Orang Seharian

Waduh, Saat Corona KAI Pernah Cuma Angkut 72 Orang Seharian

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2020 14:44 WIB
Ada yang pangling dari tampilan lokomotif PT Kereta Api Indonesia (Persero). Ya ada perubahan logo KAI.
Foto: dok Kereta Api Indonesia
Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) mencatat penurunan penumpang yang sangat tajam karena efek pandemi virus Corona (COVID-19). Penurunan itu terjadi karena sempat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan jaga jarak (physcal distancing) yang harus diterapkan.

Direktur Niaga PT KAI Maqin Norhadi mengatakan pernah mengangkut penumpang hanya 72 orang dalam satu hari. Hal itu sempat terjadi di KA jarak jauh pada awal pandemi.

"Ketika masa pandemi ini di luar negeri COVID sudah terjangkit di Desember. Di Indonesia mungkin mulai Maret, maka penumpang kita ini terus menurun drastis. Di bulan Mei kita pernah mengalami jumlah penumpang per hari hanya 72 orang," kata Maqin dalam webinar Bulan Mutu Nasional 2020 yang disiarkan melalui YouTube BSN SNI, Rabu (4/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal di masa normal jumlah penumpang KA jarak jauh dalam satu hari bisa 120.000 orang. Jika dalam satu tahun sepanjang 2019, KAI bisa mengangkut lebih dari 429 juta orang yang terdiri dari penumpang KA Jabodetabek, hingga KA jarak jauh.

"Kalau normal rata-rata penumpang KA jarak jauh per hari adalah sekitar 120.000-an penumpang. Kalau KRL 1 juta penumpang per hari (di masa normal). Volume 2019 itu 429.206.338, total penumpang KRL, KA jarak jauh dan KA lokal," ucap VP Public Relations KAI, Joni Martinus saat dihubungi terpisah.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pihaknya langsung mengambil langkah atas kondisi tersebut yakni memodifikasi layanan yang tidak hanya mementingkan keselamatan dan keramahtamahan, tetapi juga faktor kesehatan agar calon penumpang merasa aman untuk bepergian dengan moda kereta api.

"Kami tidak tinggal diam menghadapi situasi ini karena transportasi kereta api ini adalah kebutuhan public service, harus tetap dijaga untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat," tandasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads