Warganet baru-baru ini dibuat heboh oleh unggahan Burger King di akun Instagram resminya yang meminta pelanggan membeli produk pesaingnya seperti McDonald's, KFC, hingga warteg. Baru satu hari diunggah, postingan tersebut sudah disukai 290 ribu akun dan 11 ribu komentar.
Menurut pemerhati marketing Yuswohady, aksi Burger King itu disebut dengan istilah empathic marketing. Burger King disebut mampu membaca peluang di masa-masa pandemi seperti sekarang ini.
Di saat-saat pandemi seperti ini, kata Yuswohady, memang sedang meningkat yang namanya emphatic society, di mana orang-orang cenderung ingin menolong satu sama lain untuk bertahan hidup. Nah, hal inilah yang kemudian diadopsi Burger King sebagai bagian dari strategi marketingnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Burger king meng-adopt yang namanya pendekatan society empathic, dengan melakukan emphatic marketing, jadi dia bungkusnya bukan jualan tapi bungkusnya adalah empati," ujar Yuswohady kepada detikcom, Kamis (5/11/2020).
Tujuan utamanya tentu untuk menarik orang-orang membeli makanan cepat saji di masa pandemi seperti ini. Lantaran, selama pandemi, keinginan masyarakat membeli makanan di luar turun drastis.
Namun, Burger King tak mau terkesan egois memasang iklan yang hanya mempromosikan dagangannya sendiri. Untuk itu, ia juga mencantumkan nama-nama dagang dan produk pesaingnya. Sebab perhatian yang ingin ditarik Burger King dari pelanggan adalah soal nasib para karyawan yang bekerja di restoran cepat saji.
![]() |
Berlanjut ke halaman berikutnya.