2. Paling Banyak Lulusan SMK
Dari jumlah pengangguran ini, paling banyak berasal dari lulusan atau tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhariyanto mengatakan di tengah pandemi Corona jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan. Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebabnya.
"Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun," kata Suhariyanto dalam video conference.
Dilihat secara rinci, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK sebesar 13,55%, sementara yang paling rendah merupakan lulusan sekolah dasar (SD) yaitu 3,61%. Sedangkan sisanya seperti sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 6,46%, sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,86%. Lalu untuk lulusan diploma I-III sebesar 8,08% dan untuk lulusan universitas atau strata 1 sebesar 7,35%.
3. Pengangguran Terbanyak Ada di Jakarta
Jika dilihat menurut provinsi, pengangguran terbuka paling banyak di DKI Jakarta. Daerah yang dipimpin Anies Baswedan ini tingkat penganggurannya mencapai 10,95% pada Agustus 2020 atau di atas rata-rata nasional yang di level 7,07%.
Selain DKI Jakarta, BPS juga mencatat lima provinsi lainnya yang tingkap pengangguran terbukanya melewati rata-rata nasional. Yaitu, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Maluku, dan Sulawesi Utara.
"Tingkat pengangguran menurut provinsi, kenaikan banyak terjadi di banyak provinsi dengan tingkat pengangguran berbeda-beda. Seperti di bali naik tinggi sekali dari 1,57% jadi 5,63%," kata Suhariyanto dalam video conference.
Tingkat pengangguran di Banten menjadi tertinggi kedua dengan 10,64%, disusul oleh Jawa Barat sebesar 10,46%, lalu Kepulauan Riau sebesar 10,34% lalu Maluku sebesar 7,57%, dan Sulawesi Utara sebesar 7,37%.
Simak Video "Video: RI Dihantam Badai PHK, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/zlf)