Jakarta -
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional meningkat pada Agustus 2020. Angkanya tembus sampai 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta orang.
Salah satu penyebab meningkatnya TPT nasional menjadi 7,07% di Agustus tahun ini adalah pandemi Corona yang sudah terjadi pada Maret 2020. Berikut fakta-faktanya:
1. Pengangguran RI Ada 9,77 Juta Orang
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penduduk usia kerja Indonesia adalah 203,97 juta orang atau meningkat 2,78 juta orang. Dari angka tersebut, 138,22 juta orang merupakan angkatan kerja dan yang bukan angkatan kerja ada 65,75 juta orang atau naik 0,42 juta orang.
Dari jumlah angkatan kerja yang sebanyak 138,22 juta orang, pengangguran tercatat sebanyak 9,77 juta orang, sementara yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31 juta orang.
Jika dirinci lebih dalam, dari jumlah orang yang bekerja, sebanyak 82,02 juta orang merupakan pekerja penuh. Angka ini turun 9,46 juta orang. Lalu pekerja paruh waktu berjumlah 33,34 juta orang atau naik 4,32 juta orang. Sedangkan setengah penganggur berjumlah 13,09 juta orang atau naik 4,83 juta orang.
"Karena COVID, pengangguran meningkat 2,67 juta orang sehingga jumlah pengangguran 9,77 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Kamis (5/11/2020).
2. Paling Banyak Lulusan SMK
Dari jumlah pengangguran ini, paling banyak berasal dari lulusan atau tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Suhariyanto mengatakan di tengah pandemi Corona jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan. Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebabnya.
"Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun," kata Suhariyanto dalam video conference.
Dilihat secara rinci, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK sebesar 13,55%, sementara yang paling rendah merupakan lulusan sekolah dasar (SD) yaitu 3,61%. Sedangkan sisanya seperti sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 6,46%, sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,86%. Lalu untuk lulusan diploma I-III sebesar 8,08% dan untuk lulusan universitas atau strata 1 sebesar 7,35%.
3. Pengangguran Terbanyak Ada di Jakarta
Jika dilihat menurut provinsi, pengangguran terbuka paling banyak di DKI Jakarta. Daerah yang dipimpin Anies Baswedan ini tingkat penganggurannya mencapai 10,95% pada Agustus 2020 atau di atas rata-rata nasional yang di level 7,07%.
Selain DKI Jakarta, BPS juga mencatat lima provinsi lainnya yang tingkap pengangguran terbukanya melewati rata-rata nasional. Yaitu, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Maluku, dan Sulawesi Utara.
"Tingkat pengangguran menurut provinsi, kenaikan banyak terjadi di banyak provinsi dengan tingkat pengangguran berbeda-beda. Seperti di bali naik tinggi sekali dari 1,57% jadi 5,63%," kata Suhariyanto dalam video conference.
Tingkat pengangguran di Banten menjadi tertinggi kedua dengan 10,64%, disusul oleh Jawa Barat sebesar 10,46%, lalu Kepulauan Riau sebesar 10,34% lalu Maluku sebesar 7,57%, dan Sulawesi Utara sebesar 7,37%.
Simak Video "Video: RI Dihantam Badai PHK, Jumlah Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta Orang"
[Gambas:Video 20detik]