Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons kondisi perekonomian Indonesia yang telah masuk ke jurang resesi, dengan mengalami kontraksi kedua di kuartal III-2020 (-3,49%). Menurut Airlangga, meski masih negatif, perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 jauh lebih baik dari kuartal sebelumnya.
"Kita melihat baik dari segi pertumbuhan ekonomi, kemudian dari segi kuartal to kuartal ini yang menarik. Kuartal to Kuartal kita ekonominya naik 5,05%. Jadi ini menjadi catatan bahwa kita melompat di kuartal III-2020," ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual yang disiarkan dari Istana Negara Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, tren perekonomian sudah membaik terlihat dari beberapa indikator, mulai dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,7% di kuartal III-2020 jika dibandingkan kuartal II-2020 (quarter to quarter/QtQ), lalu konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh 0,56% secara QtQ, dan konsumsi pemerintah yang tumbuh 16,93% QtQ. Begitu juga dengan kinerja per sektor jika dibandingkan dengan kuartal II-2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat bahwa sektoral mulai dari pertanian, pertambangan, itu QtQ, kemudian industri pengolahan juga naik 5,25%. Kemudian pengadaan kegiatan berbasis recycle juga naik 8,3%. Kemudian di sektor warehousing itu melonjaknya tinggi, itu menunjukkan konsumsi sudah mulai membaik yaitu 24,28%. Demikian juga sektor yang terkena dampak besar, yang di kuartal II-2020 negatif yaitu akomodasi makanan dan minuman yang minus 22%, ini meloncat ke 14,79%," papar dia.
Namun, ia mengakui indikator-indikator di atas jika dibandingkan dengan kuartal III-2019 atau secara year on year (YoY) masih berada di zona merah. Berdasarkan data yang disampaikannya, konsumsi rumah tangga di kuartal III-2020 masih minus 4,04% (YoY), konsumsi LNPRT minus 2,12% (YoY). Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh 9,76% (YoY).
"YoY masih ada yang merah tetapi ini masih ada kuartal depan, kuartal IV-2020," tuturnya.
Begitu juga dengan data ekspor di kuartal III-2020 yang masih minus 10,28% (YoY), namun positif 12,14% (QtQ). Sementara, impor masih mengalami kontraksi yakni minus 21,86% (YoY), dan minus 0,085 (QtQ).
Airlangga menuturkan, untuk ekonomi kuartal IV-2020 diharapkan bisa kembali ke area positif.
"Kita berharap di kuartal IV-2020 trennya positif, di minus 1,6% atau (positif) 0,6%," tutup dia.