Serious Fraud Office (SFO) alias Kantor Tindakan Penipuan Serius Inggris ikut menyelidiki kasus suap dan korupsi pengadaan pesawat yang menyeret PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, produsen pesawat Bombardier Inc, Airbus S.A.S, Avions de Transport Regional (ATR), dan Rolls Royce PLC.
Kasus suap dan korupsi itu menimpa beberapa mantan pejabat Garuda, yakni Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada Garuda periode 2007-2012, Hadinoto Soedigno.
Menanggapi itu, Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham terbesar di Garuda menegaskan, pemerintah mendukung penuh penanganan kasus yang menimpa maskapai pelat merah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di Kementerian BUMN sangat mendukung untuk penindak-lanjutan masalah hukum di Garuda karena ini merupakan bagian dari Good Corporate Governance dan transparansi yang dijalankan sejak awal kami menjabat dan sesuai dengan program transformasi BUMN," ungkap Erick Thohir dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima detikcom, Jumat (6/11/2020).
Erick menegaskan, Kementerian BUMN selalu berkoordinasi dalam proses penegakan hukum dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), dan juga aparat penegak hukum lainnya.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (KPK, Kumham, dan Kejaksaan) dalam penanganan kasus Garuda. Kumham membantu kami dalam melakukan revisi kontrak melalui mutual legal assistance," kata Erick.