Daging Ayam dan Minyak Goreng Sumbang Inflasi November

Daging Ayam dan Minyak Goreng Sumbang Inflasi November

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 14:08 WIB
Harga ayam potong di Kota Bandung Jawa Barat, atau per Bulan Juni kembali naik. Seperti di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung, saat ini harga ayam potong Rp 45 perkilogram, padahal bulan lalu sekitar Rp 35-40 ribu perkilogram.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat survei pemantauan harga pada minggu I November 2020 perkembangan harga diprakirakan inflasi sebesar 0,18% secara bulanan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengungkapkan dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,14% secara year to date (ytd).

"Penyumbang utama inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,08% mtm, cabai rawit dan minyak goreng masing-masing 0,01%," kata dia dalam siaran pers, Jumat (6/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan untuk komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas tarif angkutan udara sebesar 0,02% mtm dan emas perhiasan sebesar 0,01%.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

ADVERTISEMENT

BI juga mencatat pada Kamis Rupiah ditutup di level bid Rp 14.370 per dolar AS. Kemudian yield surat berharga negara (SBN) 10 tahun turun ke level 6,54%.

Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun di 82,64 bps per 5 November 2020 dari 97,96 bps per 30 Oktober 2020.

Berdasarkan data transaksi 2-5 November 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,81 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,06 triliun.

Dari data settlement selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp161,24 triliun.




(kil/zlf)

Hide Ads