Bicara Tangkal Imbas Resesi, Gubsu Edy: Kembali ke Agraris!

Bicara Tangkal Imbas Resesi, Gubsu Edy: Kembali ke Agraris!

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 16:26 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi di Medan (Ahmad Arfah-detikcom)
Foto: Gubsu Edy Rahmayadi di Medan (Ahmad Arfah-detikcom)
Medan -

Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan langkah yang akan diambil untuk mencegah terjadinya pengangguran di tengah resesi ekonomi dan pendemi Corona. Edy mengatakan pencegahan ini dilakukan dengan penguatan sektor agraris.

"Kembali ke agraris, pengangguran ini kan perusahaan," tutur Edy di rumah dinas-nya, Jumat (6/11/2020).

Edy mengatakan sudah memfokuskan sektor agraris ini sebagai langkah menangani dampak pandemi virus Corona sejak beberapa waktu yang lalu. Harapannya, kata Edy, dengan penguatan sektor ini rakyat tetap bisa makan meski perusahaan-perusahan tutup karena adanya resesi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika terjadi yang terjelek, perusahaan-perusahaan terjadi resesi sehingga mereka harus tutup, tapi rakyat kita harus tetap makan," ujarnya.

soraya

ADVERTISEMENT

Sektor agraris yang dimaksud Edy adalah penguatan produk-produk pertanian dan peternakan dalam negeri. Untuk itu dia meyakini food estate yang beberapa waktu lalu diresmikan Presiden Jokowi dapat mendorong peningkatan produksi produk-produk pertanian peternakan di Sumatera Utara.

"Produk-produk bukan hanya dalam negeri, tapi produk-produk Sumatera Utara yaitu sayur mayur, pertaniannnya, cabe merah, beras, bawang putih, bawang merah. Makanya kemarin saya sangat yakin dengan Food Estate untuk memenuhi Sumatera," jelasnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 tercatat -3,49%. Itu artinya Indonesia resmi resesi.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III ini minus 3,49% secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama 2019.

"Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 year on year dibandingkan triwulan III-2019 mengalami kontraksi 3,49%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).

Suhariyanto menambahkan jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami pertumbuhan 5,05%.

'Sehingga kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I- kuartal III masih alami kontraksi 2,03%," tuturnya.

Dengan kondisi ini, Indonesia resmi resesi. Indonesia resesi karena dua kali berturut-turut pertumbuhan ekonominya minus. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi RI juga minus 5,32%.


Hide Ads