Gibran Pakai Jurus Ini Agar Transportasi di Solo Ramah Lingkungan

Gibran Pakai Jurus Ini Agar Transportasi di Solo Ramah Lingkungan

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 22:59 WIB
Kedua pasang calon wakil wali kota Solo yang diusung Partai PDIP Gibran Raka Buming Raka dan Teguh Prakoso serta kompetitornya jalur independen Bagyo Wahyono dan FX. Supardjo memasuki hotel tempat acara debat di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/6).
Foto: Agung Mardika
Solo -

Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan strategi menjalankan transportasi di Solo demi menekan pencemaran udara. Jika terpilih nanti, dia ingin mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi udara.

Gibran mengatakan akan ada empat koridor baru untuk bus Batik Solo Trans (BST) dan enam koridor feeder. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat semakin terdorong untuk naik transportasi umum.

"Untuk masalah pencemaran udara 2021 nanti ada empat koridor baru bus BST dan juga enam koridor feeder. Ini harapannya warga mau menggunakan transportasi umum, jadi ini akan sangat mengurangi polisi udara," kata Gibran dalam debat Pilkada Solo di The Sunan Hotel, Solo yang juga disiarkan melalui televisi nasional, Jumat (6/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dirinya bersama pasangannya Teguh Prakosa juga akan membuat sistem penyediaan sepeda di tempat umum yang dapat digunakan secara cuma-cuma oleh masyarakat, khususnya anak muda.

"Saya juga akan mendorong warga terutama anak-anak muda untuk memanfaatkan, nanti akan saya bikin yang namanya bike sharing. Nanti insyaAllah bisa mengurangi polusi udara di kota Solo," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain masalah pencemaran udara, dirinya juga menyinggung soal pencemaran lingkungan. Untuk masalah itu disebutnya akan disiapkan program paperless di kalangan Pemkot untuk mengurangi sampah.

"Untuk masalah sampah, ini kan TPS-TPS sudah mulai ditutup dan digantikan oleh mobile TPS, jadi ke depan kita juga ingin, sekali lagi, sebagai role model lingkungan Pemkot harus menginisiasi dan mencanangkan program paperless (tanpa kertas) sehingga akan mengurangi sampah di lingkungan pemkot," kata Gibran.

Gibran berharap hal itu bisa diikuti oleh pihak swasta. Dirinya juga menyinggung beberapa kampung di Solo sudah mulai ada warga yang menginisiasi bank sampah.

"Sampah organik, warga di kampung bisa mengelola itu untuk menjadi pupuk kompos, lalu sampah anorganik ditimbang lalu disetor ke pengepul, biasanya itu dimasukkan ke kas RT. Ini program-program seperti ini yang harus kita galakkan lagi, apalagi ini program yang diinisiasi oleh warga," ujarnya.

(hns/hns)

Hide Ads