Ibrahim menuturkan, harga tertinggi emas tak akan tercapai dalam waktu dekat. Apalagi, melihat data historis di mana harga emas tertinggi terakhir di tahun 2011 yakni US$ 1.897,91/toz.
"Level tertinggi harga emas di 2020 hanya di bulan Agustus yakni US$ 2.090/toz atau Rp 1.040.000/gram. Untuk mencapai lagi kita menunggu 5-9 tahun ke depan, sehingga walaupun mengalami kenaikan tidak akan bisa mencapai, pencapaian sukses emas di bulan Agustus," imbuh Ibrahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, ia meyakini harga emas bisa turun di level US$ 1.700-1.830/toz di tahun 2021-2022. Dengan kata lain, di Indonesia bisa turun hingga Rp 850.000-900.000/gram.
"Kemungkinan besar itu rata-rata nantinya logam mulia itu akan Rp 850.000/gram. Itu yang paling rendah, kemungkinan besar di 2021 itu terjadi. Ya karena ada kemungkinan bahwa logam mulia itu akan di US$ 1.700-an/toz. Itu bukan di tahun 2020, bisa saja di 2021 atau 2022," ujar Ibrahim.
(fdl/fdl)